SYDNEY, KOMPAS.com - Karyawan perusahaan media Fairfax di Australia melakukan aksi mogok selama sepekan, mulai Rabu (3/5/2017).
Ini merupakan bentuk protes karyawan menyusul rencana pemangkasan tenaga kerja di perusahaan penerbitan besar itu, demi mengatasi pendapatan yang merosot.
Aksi mogok dilakukan oleh para wartawan yang tergabung dalam grup tersebut, termasuk jurnalis dari the Sydney Morning Herald dan the Melbourne Age.
Mereka menggelar aksi ini menyusul munculnya pengumuman yang menyebut bahwa akan ada pemangkasan pada 125 posisi di redaksi.
Jumlah tersebut kira-kira 25 persen dari jumlah awak newsroom. Kebijakan ini diambil demi menghemat biaya.
"Pemogokan selama seminggu," demikian kalimat yang ditulis Kepala Koresponden Politik SMH, James Massola usai sebuah pertemuan, seperti dikutip AFP.
Sementara kolega Massola, Judith Ireland, menulis, "produk jurnalistik yang berkualitas, membutuhkan jurnalis yang aktual dalam melakukan tugas jurnalistik."
Fairfax, yang juga merupakan penerbit the Australian Financial Review, sebelumnya telah merestrukturisasi operasional mereka, hingga menitikberatkan usaha di bidang media digital.
Namun, perkembangan internet dan munculnya "kompetitor" baru semacam Google, telah mengganggu model bisnis yang dilakukan Fairfax.
Direktur Editorial Fairfax Sean Aylmer mengumumkan pemangkasan karyawan itu pada Rabu pagi.
Aylmer pun menyebutkan grup tersebut akan secara radikal mengambil kebijakan untuk menggunakan jasa pekerja lepas.
Kelompok yang juga menjalankan usaha radio dan layanan digital ini adalah kompetitor utama di Australia bagi News Limited, perusahaan milik pengusaha Rupert Murdoch.
News Limited pun dikabarkan terus mengalami penurunan jumlah pendapatan.
Baca: Perpanjang Napas, Dua Koran Besar di Selandia Baru Memilih Merger
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.