Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 8 Tahun, Ayah, dan 2 Kerabat Tewas Ditembak di Thailand Selatan

Kompas.com - 02/03/2017, 12:39 WIB

BANGKOK, KOMPAS.com - Seorang bocah laki-laki dan tiga kerabatnya tewas ditembak saat berangkat ke sekolah, Kamis (2/3/2017), di kawasan bergolak Thailand Selatan.

Pada Kamis pagi, dua pria bersenjata menembaki sebuah truk pikap yang mengangkut pejabat setempat yang mengantarkan anak mereka ke sekolah di provinsi Narathiwat.

Istri wakil dan adik ipar wakil kepala desa juga berada di mobil itu dan juga tewas dalam serangan tersebut. Dua orang lainnya yang ada di mobil lolos dari maut.

"Ini seperti ulah kelompok militan yang berusaha memicu kerusuhan," kata Kolonel Ruangsak Buadaeng, komandan kepolisian distrik Ruso.

Para pemberontak berulang kali menjadikan pejabat pemerintah target serangan mereka, guru sekolah negeri, dan mereka yang dianggap sebagai kaki tangan pemerintah Thailand.

Serangan itu terjadi hanya dua hari setelah militer Thailand dan pihak pemberontak sepakat membentuk zona aman di kawasan tersebut.

Namun, para pengamat memerhatikan bahwa kesepakatan itu tak akan berarti tanda keterlibatan BRN, faksi pemberontak paling aktif di Thailand Selatan.

BRN kerap melakukan serangan untuk membubarkan kesepakatan antara militer dan Mara Patani, kelompok yang mengklaim mewakili jaringan pemberontak.

"Saya tak melihat kesepakatan ini merupakan sebuah terobosan baru," kata Don Pathan, peneliti yang memahami kondii di wilayah tersebut.

"Mara Patani tak memiliki komando dan kendali terhadap kelompok-kelompok pemberontak di sana," tambah Pathan.

Junta militer Thailand berusaha mengaktifkan kembali upaya negosiasi setelah merebut kekuasaan pada 2014.

Sejauh ini, tingkat kekerasan berkurang tetapi perdamaian masih jauh dari terwujud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com