Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5.000 Dokter Mogok hingga Puluhan Pasien Tewas, 7 Dokter Pun Dibui

Kompas.com - 13/02/2017, 18:42 WIB

NAIROBI, KOMPAS.com - Hakim di Pengadilan Nairobi, menjatuhkan hukuman satu bulan penjara kepada tujuh dokter pengurus serikat pekerja kedokteran di Kenya.

Seperti diberitakan AP, Senin (13/2/2017), vonis itu dijatuhkan menyusul belum berakhirnya aksi mogok dari ribuan dokter di rumah sakit-rumah sakit pemerintah sejak dua bulan terakhir.

Aksi mogok tersebut telah menyebabkan puluhan orang meninggal dunia, akibat tak bisa mendapat penanganan medis yang memadai.

Hakim Hellen Wasilwa menegaskan, dia tak bisa lagi menunda keputusan itu seperti yang dia lakukan sebelumnya, saat meminta para dokter untuk menyerukan penghentian aksi. 

AFP memberitakan, tiga di antara tujuh pejabat serikat pekerja yang dibui adalah, Sekjen Kenya Medical Practitioners and Dentists Union's (KPMDU) dokter Ouma Oluga, serta dua chairman KPMDU, dokter Samuel Oroko, dan dokter Allan Ochanji.

Tercatat, setidaknya 5.000 dokter terlibat dalam aksi mogok di negeri itu.

Mereka menuntut pembayaran upah yang lebih baik, dan mengugat buruknya kebijakan negara untuk kesehatan warga di negara itu.

"Pengadilan ini menolak untuk meninjau ulang keputusannya untuk menjatuhkan hukuman satu bulan penjara. Anda bisa mulai menjalani masa hukuman sekarang," kata hakim perempuan itu.

"Semua ini adalah perintah pengadilan," tegas dia lagi.

Terkait aksi mogok tersebut, para dokter menginginkan agar pemerintah menerapkan kebijakan peningkatan upah seperti yang telah disepakati pada tahun 2013.

Dalam kesepakatan itu disebutkan bahwa upah para dokter akan dinaikkan sebesar 180 persen.

Saat ini, para dokter menerima gaji pokok sebesar 400-850 dollar AS per bulan atau kira-kira Rp 6-14 juta.

Pemogokan ini telah menyebabkan kelumpuhan nyaris total di sektor kesehatan di Kenya.  Banyak orang diyakini tewas karena kurangnya layanan medis saat darurat.

Di awal bulan Desember, Presiden Uhuru Kenyatta telah mengatakan, setidaknya 20 orang tewas sebagai dampak dari aksi mogok ini.

Kenyatta telah dua kali menyerukan agar para dokter mau kembali bekerja. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com