Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Badai Asma" Melanda Melbourne

Kompas.com - 22/11/2016, 14:09 WIB

Dinas Ambulans Victoria mengatakan dua orang meninggal, Senin (21/11/2016) malam di Melbourne, Australia, karena gangguan pernapasan, setelah terjadinya apa yang disebut "Badai Asma". Rumah sakit didatangi begitu banyak penderita asma.

Peristiwa tersebut terjadi menyusul badai hebat yang melanda Melbourne setelah sepanjang hari suhu udara berada di atas 30 derajat Celcius.

Angin kencang merusak sejumlah gedung, membuat pohon bertumbangan, dan juga menyebarkan serbuk tanaman yang pada gilirannya meningkatkan serangan asma.

Petugas pemadam kebakaran dan polisi harus membantu petugas paramedis untuk menangani ribuan panggilan darurat karena badai itu meningkatkan serangan asma bagi warga Victoria.

Salah seorang manajer Ambulance Victoria, Mick Stephenson mengatakan sedikitnya dua orang meninggal.

"Kami mengetahui dua kasus tersebut, dan pasti ada juga orang lain yang meninggal di Victoria kemarin," katanya.

"Apakah ini ada hubungannya dengan fenomena badai tersebut, kami belum tahun. Kami harus mengkaji setiap insiden, dan seperti saya bilang, nantinya baru kami akan mengerti apakah ini ada hubungannya atau tidak."

Stephenson mengatakan ada sekitar 2 ribu panggilan telepon darurat antara pukul 18.00 sampai 23.00, tujuh kali lebih tinggi dari biasanya. Petugas sempat kehabisan Ventolin.

Rumah Sakit St Vincent di kawasan Fitzroy dipenuhi dengan pasien yang mendatangi ruang gawat darurat dan rumah sakit tersebut sempat kehabisan Ventolin, alat untuk mengurangi serangan asma.

"Dokter jaga mengatakan tidak saja mereka belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya, mereka juga tidak pernah melihat begitu banyak orang datang dengan kondisi yang sama," kata juru bicara rumah sakit Kathy Bowlen.

"Kami sempat mempertimbangkan untuk membuka ruang gawat darurat baru. Kami akhirnya harus menggunakan ruangan yang biasa digunakan menerima pasien harian."

Rumah sakit sempat memberlakukan keadaan darurat (Code Brown) untuk menyediakan tempat tidur bagi para pasien yang betul-betul memerlukan pertolongan darurat.

Andrew Walby, salah seorang direktur rumah sakit mengatakan sepanjang pengetahuannya baru pertama kalinya dalam lima tahun terakhir, Code Brown diberlakukan.

"Ada seorang pasien yang tidak mampu melakukan pernapasan sendiri, dan akhirnya harus dibantu dengan alat bantu pernapasan dan masuk ke ruang perawatan intensif," kata Walby.

Stephenson dari Dinas Ambulans Victoria mengatakan bahwa sekitar 60 orang awak ambulans dipanggil untuk membantu dan para manajer harus juga turun langsung ke lapangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com