Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Oposisi Korsel Bilang, Park Minta Maaf untuk Pertahankan Kekuasaan

Kompas.com - 04/11/2016, 12:35 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Pemimpin partai oposisi utama Korea Selatan, Choo Mi-ae, mengatakan, permintaan maaf President Park Geun-hye, atas skandal korupsi yang menimpanya tidak datang dari hati yang tulus.

Ketua Partai Demokratik Korea, Choo Mi-ae, mengungkapkan hal itu pada Jumat (4/11/2016), usai Park berpido untuk menyampaikan maaf kepada publik atas dugaan korupsi di pemerintahnya.

Menurut Choo, satu-satunya tujuan Presiden Park meminta maaf itu adalah untuk mempertahankan kekuasaan, seperti dilaporkan Agence France-Presse.

"Presiden tidak ambil bagian dalam urusan negara," kata Choo dalam pengumuman di televisi setelah Park menangis meminta maaf atas skandal yang melanda pemerintahannya.

Dengan berderai air mata, Park saat berpidato, meminta maaf kepada rakyatnya atas skandal korupsi yang mengguncang pemerintahnya.

Presiden Park juga menyatakan bahwa dirinya siap untuk dimintai keterangan oleh aparat yang berwenang dalam mengusut skandal yang memalukan dirinya itu.

Dalam pidato kedua, dalam 10 hari ini, kepada bangsanya, Park menyatakan bertanggung jawab penuh atas skandal yang merusak dan melibatkan sahabat karibnya, Choi Soon-sil (60).

Menurut Park, “hatinya hancur” karena skandal politik yang mengguncang dan memalukan pemerintahnya. Ia mengatakan, akan bekerja sama dengan jaksa dalam penyelidikan kasus itu.

Jaksa, kata Park, harus menjelaskan apa yang terjadi dan bahwa setiap orang yang terlibat, termasuk dirinya sendiri,  harus bertanggung jawab jika terbukti bersalah.

"Sulit untuk memaafkan diriku sendiri dan saya tidur pada waktu malam dengan perasaan sedih,” kata putri mantan Presiden Korsel, Park Chung-hee, dengan suara bergetar.

Sahabat lamanya, Choi Soon-sil, diduga telah menggunakan kedekatan dirinya dengan presiden untuk mencampuri urusan negara dan mendapatkan keuntungan pribadi.

Choi, yang  menjadi pusat penyelidikan dugaan korupsi dan nepotisme, telah kembali ke Korsel pada Minggu (30/10/2016) setelah menetap lama di Jerman.

Ia telah meminta maafnya kepada publik negara itu dan ditahan sejak Senin (31/10/2016). "Saya pantas mati karena melakukan kejahatan," kata Choi di depan wartawan saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com