Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Temukan 25 Mayat akibat Feri Tenggelam, Korban Mungkin Bertambah

Kompas.com - 17/10/2016, 16:20 WIB

YANGON, KOMPAS.com – Tim pencari telah menemukan 25 mayat dari sebuah kapal feri yang tenggelam di Myanmar tengah, Senin (17/10/2016). Mereka juga berharap bisa menemukan banyak korban lainnya yang masih hilang.

Seluruhnya 154 orang telah berhasil diselamatkan sejak feri itu tenggelam pada Sabtu (15/10/2016) di Sungai Chindwin River, 72 kilometer di utara kota Monywa.

Regu penolong menyusuri sungai. Feri pun diikat dengan tali sehingga dapat diangkat pake derek dan dikhawatirkan korban tewas bisa mencapai 100 orang, seperti dilaporkan Agence France-Presse.

"Kami telah menemukan 25 mayat tapi kami masih mencoba untuk mengangkat kapalnya keluar (dari sungai)," kata Sa Willy Frient, direktur departemen pemukiman dan bantuan lokal,  yang mengawasi operasi penyelamatan.

Sebelumnya diberitakan, feri penuh sesak dengan “umumnya para mahasiswa dan guru sekolah ketika feri itu tenggelam pada Sabtu sekitar pukul 05.00 waktu setempat.

"Saya kira sekitar 70 atau 80 mahasiswa universitas dan sekitar 30 guru sekolah, dan para dokter," katanya.

Kapal feri mengangkut sekitar 240-250 orang, atau kelebihan sekitar 100 orang dari kapasitas angkutnya. Selain penumpang, kapal itu mengangkut barang, seperti sepeda motor dan kargo ukuran besar.

Empat petugas feri telah ditangkap dan bakal diproses hukum, kata Sa Willy Frient. Petugas masih memburu seorang kru dan pemilik feri itu.

Seorang korban selamat, Hnin Lei Yee (27), yang berprofesi sebagai guru, bepergian dengan suami dan putrinya berusia satu tahun untuk merayakan festifal Thadingyut dengan keluarganya.

Bayinya tewas dalam bencana itu. Dia masih belum tahu bagaimana dengan nasib suaminya.

"Kejadiannya begitu cepat," katanya. "Jendela itu terbuka sehingga saya punya kesempatan untuk keluar dari kapal," ujar Hnin Lei.

"Saya tidak bisa berenang jadi saya harus berpegang pada pelampung plastik dan akhirnya perahu penyelamat datang untuk menyelamatkan saya," ujarnya.

"Di pagi hari, saya mendengar ada anak yang meninggal di rumah sakit dan saya pergi ke sana. Saya menemukan anak saya telah meninggal," katanya sembari menangis.

Kecelakaan kapal feri atau perahu adalah hal yang sering terjadi di Myanmar.

Sekitar 21 orang, termasuk sembilan anak, tewas pada April lalu setelah perahu terbalik di pantai barat Negara Bagian Rakhine.

Bulan sebelumnya, 33 orang gewas karena feri tenggelam akibat gelombang tinggi.

Sai Khaing Myo Tun, Wakil Presiden Federasi Guru Myanmar mengatakan, lebih dari 30 pegawai sekolah berada dalam feri yang tenggelam pada Sabtu pagi. Ia mengatakan sangat sedih atas kejadian itu.

"Para guru seringkali harus menggunakan transportasi tidak aman seperti itu, terutama ketika mereka datang ke kota untuk mengambil gaji bulanan mereka," katanya.

Monywa berada sekitar 100 kilometer sebelah barat Mandalay.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com