Guru SD di Mesir Ini Ajarkan Agama Kristen dan Islam untuk Muridnya

KAIRO, KOMPAS.com - Demi mengurangi kekerasan sektarian di daerahnya, seorang guru asal provinsi Minya, Mesir, mengajarkan sekaligus ilmu agama Islam dan Kristen kepada murid-muridnya.

Ayaad, yang guru di sebuah desa di luar kota Minya, wilayah utara Mesir ini sudah 50 tahun mengajarkan Al Quran dan Injil kepad murid-muridnya.

Dengan dukungan pengelola sekolah dan orangtua murid, Ayaad mengatakan, dia ingin mempersatukan warga di saat kekerasan sektarian antara umat Islam dan Kristen terus meningkat di Mesir.

"Saya memiliki lebih dari 120 murid saat ini, 70-80 orang beragama Islam dan sekitar 30-40 orang beragama Kristen Koptik. Kami selama ini hidup damai bersama," kata Ayaad kepada BBC Arab.

"Gaji saya sangat kecil, tetapi saya memilih dibayar sedikit tapi dengan cinta ketimbang mendapatkan banyak gaji tetapi penuh amarah," tambah dia

Ayaad menambahkan, para guru sekolah dan orangtua murid menyetujui caranya mengajarkan kedua agama besar itu kepada para muridnya.

Menurut laporan Inisiatif untuk Hak-hak Personal Mesir (EIPR), terjadi 10 insiden sektarian di Minya selama tujuh bulan terakhir. Sementara sejak Januari 2011, terjadi 77 kekerasan sektarian di kawasan itu.

"Kekerasan sektarian dalah sebuah kejahatan, tetapi hal itu terus muncul. Kami tak pernah saling menyebut si Islam atau Kristen, sebab kami adalah satu dan tak ada perbedaan," tambah Ayaad.

Pemerintah Mesir sebenarnya sudah berupaya cukup keras untuk menghentikan kekerasan sektarian di negeri itu.

Bahkan Presiden Abdel Fattah al-Sisi menegaskan semua rakyat Mesir apapun agamanya memiliki hak dan kewajiban yang sama di bawah konstitusi negara.

Al-Sisi menegaskan, agar kasus-kasus individual tidak merusak hubungan antara umat Islam dan Kristen di Mesir.