SYDNEY, KOMPAS.com – Antrean di depan kasir KOI Dessert Bar, Sydney, New South Wales, Australia, mengular menjelang pukul 19.30 waktu setempat pada malam minggu pertama di Juni 2016.
Meski malam sudah tiba, orang-orang bersemangat menanti mencicipi dessert atau hidangan penutup yang menjadi menu utama di kafe ini.
Di balik deretan kasir dan etalase berisi berbagai dessert warna-warni, ada dapur terbuka tempat chef Reynold Poernomo (pemilik kafe ini), koki lain dan para pegawainya meracik makanan dan minuman untuk dinner yang juga dijual di situ.
KOI Dessert Bar lahir dari kecintaan Reynold pada dunia masak, terutama dessert. Pria kelahiran Surabaya sekitar 22 tahun lalu itu pindah untuk menetap di Sydney bersama orangtuanya sejak usia 6 tahun. Dia belajar masak dari rumah. Kakaknya, Arnold Poernomo, juga seorang chef terkenal.
Dia lalu mencoba mengikuti ajang MasterChef Australia musim ke-7. Meski berhenti di empat besar, dia berhasil mencuri perhatian publik. Julukan “The King of Dessert” melekat erat pada sosoknya.
"Lucu saja orang suka kasih julukan seperti itu. Saya sangat suka dessert, tetapi saya juga masak makanan lain. Sangat menyenangkan melihat orang-orang sangat mengapresiasi kuliner akhir-akhir ini,” ungkapnya.
Dia lalu mewujudkan mimpinya untuk membangun bisnis dessert melalui kafe yang dibangun pada tahun 2015 ini.
Inspirasi untuk dessert buatannya bisa datang dari mana saja. Menu dessert yang diberi nama Moss terinspirasi dari tanaman.
Menu dessert lain yang favorit adalah Mango Yuzu, Strawberry Pillow dan Nomtella yang dibanderol dengan harga mulai dari 9 dolar Australia.
Dengan tekstur yang sangat lembut, Strawberry Pillow yang dibuat dari mousse rasa strawberry, leci, serta salted almond sable memadukan rasa asam dan manis dengan seimbang. Meski berstatus dessert, rasa manisnya tidak terlalu legit.
Sementara itu, Nomtella lebih manis. Menu ini memadukan espresso mousse, salted caramel, hazelnut dan brownies rasa cokelat. Rasa manis dan asin berpadu dengan sedikit cita rasa pahit dari kopi dan cokelat memberikan rasa nikmat yang membuat tak ingin berhenti menyendokkan potongan-potongan Nomtela berikutnya hingga habis. Tak ada rasa manis yang berlebihan yang sering dirasakan ketika mencicipi dessert.
Aritta Gracia Girsang, salah satu mahasiswa Indonesia yang tinggal di Adelaide, sengaja berkunjung ke KOI Dessert Bar ketika memiliki kesempatan datang ke Sydney. Dia dibawa teman-temannya yang tinggal di kota itu untuk mencicipi dessert tersohor milik Chef Reynold.
"Perpaduan (rasa)nya, keseimbangan rasanya bagus, (cocok di) lidah, rasanya kena semua," ungkap Aritta.
KOI Dessert Bar berlokasi di Kensington Street, Chippendale. Kafe ini buka dari hari Selasa hingga Minggu. Dessert bar yang berada di lantai 1 buka dari pukul 10.00-22.00 waktu setempat, sedangkan restoran di lantai 2 untuk dinner biasa buka pukul 18.00-21.30.
(Tulisan ini merupakan bagian dari program "Jelajah Australia 2016". Kompas.com telah meliput ke berbagai pelosok Australia pada rentang 14 Mei - 15 Juni 2016 atas undangan ABC Australia Plus. Di luar tulisan ini, masih ada artikel menarik lainnya yang telah disiapkan terbit pada Juli hingga akhir Agustus 2016. Anda bisa mengikuti artikel lainnya di Topik Pilihan "Jelajah Australia 2016".)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.