Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pascal S Bin Saju
Editor

Wartawan, mendalami isu-isu internasional dan penyuka Sepak Bola

Apakah ISIS Ada di Sekitar Kita?

Kompas.com - 05/07/2016, 18:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Serangkaian serangan teror di bulan Ramadhan ini terjadi di berbagai negara, termasuk di Indonesia dengan menyasar simbol keamanan negara, Mapolresta Solo, Selasa (5/7/2016) pagi ini.

Tidak dapat dihindari, spekulasi yang berkembang pun beragam. Ada yang menduga, pelaku adalah pengikut atau simpatisan kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Kita tidak perlu berspekulasi terlalu jauh terkait insiden Solo karena polisi sedang menyelidikinya, meski Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso menyebut pelakunya “sangat mungkin ISIS”.

Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti menyebutkan, terduga pelaku bom bunuh diri di Solo, berinisial N. Namun, polisi masih menunggu hasil tes DNA.

Badrodin menyebut, N adalah bagian kelompok Abu Musaf, tokoh kelompok radikal di wilayah Bekasi, yang mempunyai hubungan dekat dengan ISIS.

Terduga N masih dipastikan identitasnya, mungkin butuh dua hari untuk mengetahui pasti. “Teror di Solo juga terkait intrik ISIS di Suriah untuk melakukan teror saat Ramadhan," kata Badrodin, seperti dirilis Kompas.com hari ini.

Meski kita belum tahu apa motifnya dan apakah ada kaitan dengan jaringan terorisme global itu,  namun satu yang pasti bahwa teror sudah itu ada di tengah kita.

Bom bunuh diri di Mapolresta Solo itu terjadi sepekan setelah bom meledak di restoran dan bar Movida di dekat Kuala Lumpur, ibu kota negara tetangga dekat kita, Malaysia, 28 Juni lalu.

Awalnya, polisi Malaysia menyebut, persaingan bisnis kemungkinan menjadi motif serangan yang mencederai delapan orang tersebut.

Namun, Senin (4/7/2016), polisi mengumumkan, serangan di Kuala Lumpur menjelang akhir Juni itu dilakukan oleh kelompok ISIS untuk pertama kalinya.

Kepala Kepolisian Diraja Malaysia, Irjenpol Khalid Abu Bakar, seperti dilaporkan kantor berita AFP, Senin (4/7/2016), mengatakan, "Ada elemen keterlibatan ISIS dalam serangan itu."

Menurut Khalid, dua dari 13 orang yang ditangkap menerima instruksi dari Muhammad Wanndy untuk menyerang pejabat sipil, polisi, dan hakim di Malaysia. Tiga kelompok profesi ini dianggap sangat mengancam aktivitas ISIS.

Situs berita Malaysian Digest mengatakan, pria 26 tahun itu bernama lengkap Muhammad Wanndy Mohamed Jedi alias Abu Hamzah al-Fateh, warga Malaysia. Dia petempur ulung ISIS di Suriah.  

Lantas bagaimana dengan pelaku serangan di Solo? Apakah ada orang lain yang memerintahkan serangan dan apakah motifnya? Kita menunggu keterangan lanjutan polisi.

Indonesia target ISIS

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com