Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Banglades Persenjatai Warga Desa untuk Atasi Serangan Militan

Kompas.com - 15/06/2016, 16:09 WIB

DHAKA, KOMPAS.com - Kepolisian di wilayah barat Banglades, Rabu (15/6/2016), mengatakan, telah mempersenjatai warga desa dengan tongkat bambu dan peluit dalam upaya menangkal serangan militan terhadap warga minoritas.

Sejumlah perwira polisi mengatakan, mereka ingin memberdayakan warga untuk beraksi melawan kelompok militan yang sudah membunuh puluhan aktivis sekuler serta warga pemeluk agama minoritas.

Langkah ini muncul setelah seorang pendeta Hindu ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di sebuah sawah di wilayah barat Bangladesh belum lama ini.

"Kami ingin mengubah skenario. Kami ingin warga waspada, aman dan bersatu melawan militansi dan kejahatan lain," kata Ehsan Ullah, kepala kepolisian distrik Magura, yang memiliki populasi warga Hindu cukup besar.

Ullah mengatakan, melengkapi warga dengan tongkat bambu dan peluit adalah upaya untuk meningkatkan moral dan semangat mereka.

"Hampir semua serangann militan terjadi di saat jalanan sepi dan warga sibuk bekerja atau tidur lelap," kata Ehsan.

Lebih jauh, Ehsan menepis kekhawatiran bahwa "persenjataan" itu akan digunakan tak sebagaimana mestinya dan menjamin kelengkapan ini tak akan membuat warga main hakim sendiri.

Berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah Banglades untuk mengatasi masalah pembunuhan kelompok sekuler dan minoritas.

Salah satunya adalah operasi penangkapan besar-besaran yang sudah digelar sejak pekan lalu dan telah menangkap lebih dari 11.000 tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com