Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Cokelat "M&M" Dilarang di Swedia, Mengapa?

Kompas.com - 09/06/2016, 09:00 WIB

STOCKHOLM, KOMPAS.com - Pengadilan Swedia memutuskan untuk melarang penjualan produk permen berbalut cokelat mereka M&M yang diproduksi oleh Mars.

Diwartakan Kantor Berita AFP, Rabu (9/6/2016), hakim menjatuhkan putusan itu karena menilai, produk M&M tersebut sangat mirip dengan sebuah produk lokal di Swedia. 

Jika pihak Mars tidak mengajukan banding terhadap putusan ini, maka mulai bulan Juli mendatang produk "M&M" menjadi barang terlarang di Swedia. 

Sebelumnya, terkait perkara tersebut, pengadilan banding di Stockholm pada awal bulan ini memberikan hak eksklusif kepada produsen cokelat Swedia Marabou untuk memakai merek "M" di produk cokelat almond dan kacang mereka. 

Merek Marabou adalah milik produsen makanan ringan besar di Amerika Serikat Mondalez. Pabrik yang sama yang memproduksi Oreo dan Toblerone.

Pihak Mars mengaku belum menyerah. Kendati demikian mereka belum memastikan apakah akah mengajukan banding atau tidak. 

"Kami selalu percaya bahwa tak akan pernah ada kebingungan konsumen terkait produk cokelat warna-warni kami, 'M&M', sebagai salah satu mereka paling masyur di dunia, dengan mereka 'M' pada produk cokelat milik Marabou," demikian pernyataan Mars. 

"Terkait keputusan pengadilan yang ada, kami akan memperlajarinya lebih jauh demi mereka yang disayangi di Swedia ini." 

Selain "M&M", Mars juga memproduksi "Bounty" dan "Snickers". Mars telah terlibat sengketa dengan Marabou sejak tahun 2009 terkait penjualan produk "M&M" yang mirip dengan merek "M" yang dijual sejak 1957 di Swedia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com