Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libatkan Perempuan Setengah Telanjang, Parpol di Meksiko Dikecam

Kompas.com - 02/06/2016, 13:42 WIB

MEXICO CITY, KOMPAS.com - Partai politik di Meksiko telah dikecam publik karena melibatkan perempuan setengah telanjang dalam kampanye menjelang pemilu akhir pekan ini.

Seperti dilaporkan oleh Agence France-Presse, Kamis (2/6/2016), empat perempuan muncul di acara pada Selasa (31/5/2016) di Mexico City, ibu kota Meksiko.

Mereka tampil setengah telanjang dalam acara Partai Aliansi Baru (NAP). Keempat perempuan muda itu mengenakan celana putih ketat. Pinggang ke atas terbuka, tanpa busana.

Untuk tidak terlalu terkesan polos, bagian perut dan payudara dilaburi cat berwarna pirus dan diberi aksen atau motif putih, dengan tulisan ‘alianza’ di bagian perut.

Pada seorang perempuan, tulisan ‘alianza’ dimulai dari bagian paling menonjol pada dada kanannya, dengan huruf ‘a’ dibuat melingkari puting.

Di bagian punggung masing-masing perempuan itu tertulis kata-kata ‘bebaskan dirimu’! 

Setelah bagian tubuh  empat perempuan dilaburi cat pirus, akan  terlibat seperti mereka sedang mengenakan baju kaus tipis yang  transparan.

Menurut panitia penyelenggara, empat perempuan itu terlibat dalam acara dalam kaitan untuk mempromosikan hak-hak perempuan Meksiko.

Ketika berpose di panggung mereka didampingi Ketua NAP, Luis Castro, yang tersenyum dan bertepuk tangan di depan spanduk bertuliskan “Untuk Perempuan dan Anak Mexico City”.

NAP bersekutu dengan partai berkuasa di Kongres, Partai Revolusioner Institusional (IRP).

Acara mereka tersebut digelar dalam rangkap penutupan kampanye untuk merebut kursi di majelis konstitui di Mexico City, yang pemilihannya akan berlangsung akhir pekan ini.

Namun, Insitute Perempuan Nasional milik pemerintah federal di Mexico City mengecam pelibatan empat perempuan yang tampil setengah telanjang itu.

Lembaga tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka “mengecam dan menyesalkan adanya strategi kampanye politik yang merendahkan kaum perempuan.”

Sebab, “kampanye itu justru memamerkan mereka sebagai objek dan mengulangi seksisme dan stereotip yang mendorong diskriminasi dan kekerasan,” kata pihak institute.

Para netizen pun mengecam di berbagai media sosial. Salah satunya muncul di Twitter, yang menyebut acara kampanye itu dilakukan oleh para “pembenci perempuan”,   “sangat vulgar” dan “merendahkan” perempuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com