PARIS, KOMPAS – Dua gadis remaja ini didakwa di Perancis dengan tuduhan merencanakan serangan teror ke gedung konser Bataclan, Paris, seperti dilakukan teroris empat bulan lalu. Dua gadis itu berumur 15 tahun dan 17 tahun.
Penegak hukum di Paris, ibu kota Perancis, Sabtu (12/3/2016) mengatakan, dua gadis belia itu saling membalas pesan di Facebook. Mereka mengklaim ingin melancarkan serangan serupa dengan kejaian 13 November lalu di Paris.
Menurut polisi, mereka ingin menarget gedung konser Bataclan, bar, restoran, dan sebuah stadion sepak bola. Serangan oleh tiga anggota kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) ke sejumlah tempat itu di Paris, empat bulan lalu, menewaskan lebih dari 130 orang.
Khusus serangan ke Bataclan yang dilakukan oleh tiga teroris saat itu menewaskan 90 orang. Dua remaja perempuan itu, kata polisi, berencana mengulangi serangan paling mematikan yang telah mengguncang Perancis pada pertengahan November lalu.
Menurut polisi Paris, dua gadis itu ditangkap Rabu (9/3/2016). Mereka digiring ke hadapan seorang hakim anti-teror pada Jumat dengan dakwaan melakukan kejahatan dan konspirasi melakukan teror.
Dua gadis itu kemudian dibebaskan tanpa tuduhan. Jaksa Paris mengatakan, diskusi tentang serangan di Facebook itu merupakan indikasi awal dan "tanpa senjata, atau bahan peledak yang telah ditemukan."
Sejak serangan 13 November 2015 ke enam tempat di Paris, polisi Perancis masih tetap siaga tinggi, termasuk ke gedung konsern Bataclan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.