Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rakyat AS Bersihkan Salju Setelah Badai Besar

Kompas.com - 26/01/2016, 06:46 WIB

KOMPAS.com - Usaha pembersihan dilakukan setelah badai musim dingin besar hari Jumat (22/1/2016) dan Sabtu (23/1/2016), melumpuhkan bagian Pantai Timur Amerika dengan hujan salju yang mencapai rekor dan banjir di kawasan pantai. Jutaan orang terkena dampak badai.

Jutaan orang sibuk membersihkan salju yang mencapai rekor menutupi kota-kota di bagian timur laut Amerika, termasuk Washington, DC, dan New York.

Seperti dikutip voaindonesia.com, badai salju itu juga mengakibatkan banjir di kota-kota sepanjang pantai dari Maryland sampai ke New York.

Bill de Blasio, Walikota New York mengatakan, "Banyak pembersihan masih harus dilakukan, dan keadaan belum sepenuhnya aman."

Badai besar mencurahkan 76 sentimeter salju di beberapa tempat, menyebabkan puluhan orang mati, kebanyakan disebabkan oleh serangan jantung. Banyak orang kewalahan karena banyaknya salju yang harus mereka singkirkan.

Seorang warga New York mengatakan, "Ini adalah bencana alam. Salju ini terlalu banyak dan saya punya dua mobil yang tertimbun salju.”

Di Washington, DC, dan sekitarnya banyak jalan masih belum dapat dilalui, sehingga pemerintah federal, sekolah dan banyak bisnis tutup.

Chris Geldart, Direktur Manajemen Darurat Washington mengatakan, "Kami menghadapi beberapa kesulitan. Kami akan terus membersihkan jalan-jalan, dan membuang salju supaya kami bisa bergerak dan membersihkan kota. Kami akan berusaha untuk itu setiap hari sampai selesai."

Di bandara-bandara, para petugas sibuk membersihkan landasan pacu karena beberapa perusahaan penerbangan telah mulai beroperasi kembali setelah lebih dari 14.000 penerbangan dibatalkan selama dua hari.

Para penumpang dan wisatawan banyak yang terlantar dan kecewa.

Seorang penumpang mengatakan "Saya tertahan di sini tadi malam, tidur di hotel dan sekarang pesawat saya dibatalkan lagi. Saya akan kembali ke Raleigh, North Carolina."

Layanan penumpang mulai bergerak lagi, tapi belum normal. Para pejabat mengatakan perlu waktu beberapa hari sampai keadaan kembali normal.

Tutupnya banyak bisnis merugikan ekonomi setempat. Selain itu, biaya pembersihan setelah terjadi badai dan kerusakan properti diperkirakan puluhan juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com