Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria yang Ditahan Belgia Akui Jemput Tersangka Pelaku Serangan Teror di Paris

Kompas.com - 18/11/2015, 00:16 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

Sumber AP
BRUSSELS, KOMPAS.com - Mohammed Amri, salah seorang pria yang ditahan Otoritas Belgia pada Selasa (17/11/2015) siang, mengakui bahwa dia datang ke Paris pada Sabtu lalu untuk menjemput orang yang paling dicari kepolisian Eropa saat ini, yaitu Saleh Abdesalam.

Melalui pengacaranya, Amri (27) membantah punya keterlibatan apapun dengan aksi terorisme yang mengguncang Paris. Dia mengatakan, dirinya ke ibukota Paris itu untuk “menjemput teman”.

Amri diberitakan mengemudikan mobilnya sendiri didampingi pria lain, Hamza Atou yang juga diringkus bersamaan dengan Amri.

Pengacara Hamza mengatakan, Hamza hanya bertugas “menemani” Amri menjemput Abdesalam dan setelah itu mereka kembali ke Brussels.

Kedua orang ini ditahan dengan dakwaan konspirasi, terorisme, dan pembunuhan.

Mereka dicurigai sebagai pihak yang mempersiapkan bahan peledak yang digunakan oleh pelaku bom bunuh diri dalam serangan di Paris pada Jumat lalu.

Kecurigaan itu muncul setelah ditemukannya ammonium nitrat, bahan kimia yang bisa dipergunakan untuk membuat bom, di apartemen mereka.

Sejak Jumat lalu, kepolisian Perancis dan Belgia sibuk mencari Salah Abdelslam. Kepolisian sempat dikritik lantaran ceroboh. Menurut laporan media, Sabtu malam Salah sempat menelepon teman-temannya di Brussels dan meminta mereka menjemputnya di Paris.

Dua teman Salah, yakni Amri dan Hamza kemudian datang dengan mobil. Mereka sempat diperiksa di perbatasan Belgia. Namun saat itu Salah belum dinyatakan sebagai buron. Polisi pun membiarkan mobil itu lewat.

Senin lalu, Kepolisian Belgia mengepung kediaman Salah di distrik Molenbeek yang dikenal sebagai "ibu kota jihadis Eropa". Namun pengepungan itu tidak membuahkan hasil.

Salah bersama adik kandungnya, Brahim Salah, adalah salah satu dari sekian pelaku serangan teror itu.

Polisi Perancis telah menyebarkan foto Salah Abdesalam. Dia digambarkan sebagai "orang yang berbahaya". Kepolisian meminta masyarakat untuk memberikan informasi tentang pria itu, tetapi meminta mereka untuk tidak mendekatinya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com