Petra meminta maaf pada saat itu. Namun, kini dia ingin membersihkan namanya dengan menuntut seorang pengungsi Suriah, Osama Abdul Mohsen, terkait klaim Moshen bahwa Petra telah menghadangnya sehingga membuatnya terjungkal.
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Rusia, Izvestia, Petra mengatakan, Osama jatuh sebelum dia menyentuh kakinya.
"Salah seorang dari para pengungsi itu tidak mau mematuhi polisi. Ia mulai berlari menjauhi polisi. Saya hanya ingin membantu polisi. Ketika saya berjalan ke arahnya, dalam rekaman itu terlihat bahwa ia sudah jatuh terlebih dulu," kata Petra.
Ia tidak menyangkal telah menendang dua pengungsi lain, tetapi mengatakan bahwa itu merupakan "reaksi defensif" saat sebuah kelompok pengungsi berlari ke arahnya.
Petra juga berencana untuk menuntut Facebook karena penolakan perusahaan itu untuk menghapus puluhan profil palsu dan halaman berisi kebencian.
"Kami akan mengajukan gugatan terhadap Facebook, dan membuktikan bahwa pengungsi Osama salah. Dia mengubah kesaksiannya setelah ia awalnya menyalahkan polisi. Suami saya ingin membuktikan saya tidak bersalah. Baginya, sekarang adalah masalah kehormatan," kata Petra kepada Izvestia.
Perempuan itu telah menjadi tersangka di Hongaria terkait aksinya menendang pengungsi, dan dijadwalkan untuk diadili pada Desember mendatang.
Osama, seorang pelatih sepak bola profesional, setelah kejadian itu menemukan pekerjaan di sebuah sekolah sepak bola di Spanyol. Namun, ia kini harus berjuang melawan tuduhan bahwa dirinya mempunyai hubungan dengan kelompok ekstremis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.