Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/10/2015, 14:47 WIB
KOMPAS.com - Menteri Pertanian dan Sumber Daya Air Australia Barnaby Joyce menyatakan Australia memahami betapa pentingnya bagi Indonesia mengembangkan industri peternakan dan produksi daging sapinya sebagai bagian penting penguatan ketahanan pangan jangka panjang. Australia juga selalu siap membantu Indonesia mengatasi ilegal fishing.

Hal itu dikemukakan Menteri Barnaby Joyce di Jakarta, saat meluncurkan jaringan alumni mahasiswa Indonesia yang telah menyelesaikan pelatihan bidang peternakan di Australia, Rabu (7/10/2015).

"Karena itu, Australia mendukung program bantuan pembangunan yang bertujuan mendukung cita-cita Indonesia meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangannya," ujar Menteri Joyce sebagaimana dikutip dalam siaran pers Kedubes Australia di Jakarta.

“Program Pelajar Industri Peternakan Indonesia–Australia mendukung pertukaran pengetahuan dan keterampilan antara industri peternakan Indonesia dan Australia dan sejak dimulai pada 2012, 54 mahasiswa dari 15 universitas di Indonesia telah ambil bagian," kata wakil ketua Partai Nasional Australia ini.

Menteri Joyce menjelaskan, program yang didanai Pemerintah Australia ini diselenggarakan oleh Asosiasi Peternak Australia Utara (NTCA) dan hanya salah satu unsur dari karya besar yang dilakukan di bawah Kemitraan Keamanan Pangan di Sektor Daging Merah dan Peternakan dengan dana 60 juta dollar.

CEO NTCA, Tracey Hayes, menjelaskan program ini merupakan medium bagi industri peternakan Australia dan Indonesia untuk berbagi pengetahuan.

“Indonesia adalah mitra dagang Australia yang baik. Program alumni yang kita luncurkan hari ini akan memastikan hubungan yang kukuh antara kedua negara," kata Hayes.

“Setiap tahun kami menerima mahasiswa dan kami tidak ingin kehilangan kontak dengan mereka setelah programnya selesai," katanya.

"Sebagaimana Menteri Joyce soroti, sejak dimulainya program tersebut empat tahun yang lalu, kami telah menerima 54 mahasiswa yang telah merampungkan pelatihannya," kata Hayes lagi.

Dengan adanya jaringan alumni akan membantu mahasiswa tersebut  mengembangkan peluang studi dan pekerjaan, mengikuti perkembangan penelitian dan industri serta terlibat dalam prakarsa pemerintah Australia dan Indonesia.

“Kami sangat bangga dengan program ini dan apa yang telah dicapai. Kami berharap untuk menginspirasi para mahasiswa tersebut dan memperkukuh hubungan aneka industri di Indonesia dan Australia," tambahnya.

Menteri Joyce mengatakan, program tersebut melibatkan pengalaman pembelajaran terapan selama sembilan minggu, terdiri atas tiga minggu pelatihan industri peternakan yang intensif — termasuk kesejahteraan dan penanganan hewan — dilanjutkan enam minggu penempatan pengalaman kerja langsung di peternakan perusahaan dan keluarga yang terseleksi di seluruh Australia Utara.

“Melanjutkan keberhasilan program ini, kami akan menambah jumlah 20 mahasiwa untuk mengikuti program ini pada tahun 2016," katanya.

Ilegal fishing

Sementara itu, secara terpisah Menteri Joyce menandatangi kesepakatan kerjasama penanganan ilegal fishing dengan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti.

Dalam kesempatan itu, Menteri Susi menyatakan adanya bantuan dari Australia sangat penting dalam memberantas kegiatan para penangkap ikan secara ilegal di wilayah perairan Indonesia.

Menteri Susi mencontohkan, Australia membantu menyuplai data berupa foto kapal penangkap ikan asal berbendera Thailand bernama Silver Sea 2, yang diduga melakukan ilegal fishing. Kapal ini melarikan diri namun berhasil ditangkap kapal patroli Indonesia di perairan Aceh.

Menanggapi hal itu, Menteri Joyce menyatakan Australia senang dan siap membantu Indonesia dalam "menangkap mereka yang masuk ke negara orang dan mencuri ikan".

Menteri Joyce mengatakan, Menteri Susi memperlihatkan foto salah satu kapal yang tertangkap.

"Saya hanya bisa bilang, untung saja tertangkap duluan sebelum Ibu Susi meledakkan kapal itu," kata Menteri Joyce bercanda dalam konferensi pers usai penandatanganan kerjasama.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com