Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Kaki 5 Jam Sehari ke Tempat Kerja, Tunawisma Diberi Sepeda oleh Polisi

Kompas.com - 30/09/2015, 12:55 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

Sumber ABCNews

KANSAS, KOMPAS.com - Samuel Meixueiro tidak menyangka jika seorang polisi akan memberinya sebuah sepeda sebagai alat transportasinya ke tempat kerja. Meixueiro juga mendapat tas ransel dari seorang petugas kepolisian di Departemen Kepolisian Taman Roeland, Zach Stamper (30), untuk mengantikan tas Meixueiro yang rusak.

"Saya hanya menjalankan tugas dan memberikan bantuan," kata Stamper seperti dikutip ABC News, Selasa (29/9/2015) siang waktu setempat.

Pertemuan Stamper dengan Meixueiro bermula dari laporan warga yang mencurigai gerak-geriknya ketika sedang beristirahat di sebuah taman lokal. Stamper pun mendatangi taman tersebut untuk memastikan laporan yang diterimanya. Dari pertemuan tersebut diketahui bahwa Meixueiro bekerja di sebuah toko minuman keras di Mission, Kansas, AS.

Untuk menghemat pengeluaran, Meixueiro berangkat kerja dari gereja tempat ia menumpang tinggal di Kansas City dengan berjalan kaki. "Dia pergi-pulang kerja dengan berjalan kaki lima jam sehari. Tujuannya untuk menghemat uang sewa apartemen," terang Stamper.

Kondisi tersebut membuat Stamper tersentuh. Apalagi jika dibandingkan dengan dirinya yang berangkat kerja dengan mobil dinas, fasilitas negara. Dia hanya butuh waktu lima menit dari tempat tinggalnya ke tempat kerja.

"Pekerjaannya sangat berarti baginya," kata Stamper. "Dia menabung untuk apartemen dan sangat membutuhkan pekerjaannya saat ini. Jadi, saya pikir, oke, mari kita coba berikan bantuan untuk orang ini."

Hari itu juga, Stamper memberikan tumpangan kepada Meixueiro dengan mobil patrolinya. Saat itu, Stamper juga menyadari resleting tas milik Meixueiro rusak.

Stamper sempat kembali ke rumah dan mengambil tas miliknya yang tak terpakai untuk diberikan kepada Meixueiro. Polisi itu juga melaporkan kondisi Meixueiro kepada atasannya, Edward Morris.

"Tampaknya orang seperti Meixueiro merupakan salah satu dari orang-orang yang kurang beruntung dan membutuhkan bantuan," kata Stamper.

Meski demikian, hasil pemeriksaan latar belakang Meixueiro diketahui bahwa pria tersebut punya catatan kriminal. Dia pernah terlibat kasus kekerasan seksual.

Namun hal itu tidak terlalu dipermasalahkan Stamper. Karena peristiwa tersebut terjadi saat Meixueiro masih berusia 20 tahun. Sekarang, kata Stamper, situasi itu justru membantu Meixueiro menjadi lebih memikirkan masa depan dan masa kini daripada masa lalu.

"Jelas kami tidak membenarkan hal itu. Tapi karena itu terjadi 20 tahun yang lalu dan dia melakukan segala sesuatu untuk mendapatkan hidupnya kembali ke jalurnya. Kami memutuskan untuk membantu dia keluar dan sangat menghargai upayanya itu," papar Stamper.

Stamper dan Morris menyadari bahwa kota tersebut punya koleksi sepeda bekas yang banyak dibuang pemiliknya. Setelah memilihkan satu dari sepeda bekas pakai dengan kondisi seperti baru, keduanya lantas menyerahkan sepeda tersebut kepada Meixueiro untuk digunakan sebagai alat transportasi ke tempat kerja.

"Dia menteskan air mata dan saya pikir dia cukup terkejut dengan hal itu," kata Stamper. "Dia tidak berniat mengemis untuk uang. Dia melakukan semua yang dia bisa untuk maju," terang Stamper.

Tindakan stamper tersebut, menarik perhatian netizen dan masyarakat setempat. Menurut Stamper, hal ini bukanlah yang pertama dan tidak akan menjadi yang terakhir, khususnya dalam membantu warga yang membutuhkan.

"Sebagai seorang polisi, pekerjaan saya adalah melayani dan melindungi. Ini saya lakukan untuk membantu komunitas saya. Hampir 99 persen dari petugas yang pernah saya temui akan melakukan hal yang sama," kata dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com