Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melbourne Kembali Menjadi Kota Paling Layak Huni di Dunia

Kompas.com - 18/08/2015, 21:31 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Sebuah studi yang digelar sebuah lembaga ternama Inggris menetapkan kota Melbourne, Australia, sebagai kota paling layak huni di dunia.

Selama lima tahun berturut-turut, Melbourne selalu menduduki peringkat teratas studi Liveability Ranking yang meneliti 140 kota di dunia. Studi ini dilakukan Unit Intelijen Ekonomi yang berbasis di London, Inggris.

Survei ini menilai kota-kota besar dunia dengan lima katagori, yaitu stabilitas, layanan kesehatan, kebudayaan dan lingkungan, pendidikan, serta infrastruktur.

Studi ini menyimpulkan bahwa kota-kota berukuran sedang di negara-negara kaya yang memiliki kepadatan penduduk rendah mendapatkan nilai tertinggi. Di peringkat 10 besar, tujuh kota berada di Kanada dan Australia.

Meski menawarkan kehidupan "kota besar yang dinamis", studi ini menyimpulkan, kota-kota yang menjadi pusat dunia, seperti New York, London, Paris, dan Tokyo, justru mengalami kemandekan infrastruktur dan angka kejahatan tinggi.

Dalam peringkat terbaru ini, Tokyo menduduki peringkat ke-15, Paris ke-29, London ke-53, dan New York di peringkat ke-55. Sementara itu, di lima peringkat teratas setelah Melbourne, terdapat Vienna (Austria), Vancouver (Kanada), Toronto (Kanada), dan Adelaide (Australia).

Meski lima posisi kota terbaik tidak mengalami perubahan, lebih dari sepertiga kota yang diteliti mengalami perubahan nilai. Sebagian besar kota di dunia mengalami penurunan dalam hal stabilitas.

"Aksi terorisme di Perancis dan Tunisia serta aksi ISIS yang masih berlanjut di Timur Tengah menciptakan ancaman terorisme di banyak negara," demikian isi laporan tersebut.

"Sementara itu, aksi unjuk rasa menentang sejumlah hal, seperti kebrutalan polisi, demokrasi, dan penghematan anggaran juga memicu ancaman perlawanan warga di banyak negara, khususnya AS," lanjut laporan itu.

Sementara itu, tiga kota yang dinilai paling tidak layak huni adalah Tripoli (Libya), Kiev (Ukraina), dan Damaskus (Suriah). Buruknya nilai kota-kota itu adalah dampak dari perang di ketiga negara tersebut.

Harare (Zimbabwe), Kathmandu (Nepal), dan kota metropolitan di tengah gurun Dubai mencatat peningkatan nilai paling signifikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com