Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Pakar Australia Temukan Burung Nuri yang Pernah Dianggap Punah

Kompas.com - 11/08/2015, 17:56 WIB

MELBOURNE, KOMPAS.com — Seekor burung nuri malam Australia, yang dianggap sebagai salah satu burung paling misterius di dunia, telah tertangkap setelah perburuan selama 18 bulan di pedalaman Australia.

Burung yang bersarang di tanah itu pernah diyakini telah punah, dan hanya pernah dilihat beberapa orang. Burung tersebut ditemukan para peneliti di sebuah tanah gersang dan terpencil seluas 56.000 hektar di negara bagian Queensland.

Para peneliti dikabarkan menggunakan perangkap kamera dan mengikuti suara burung itu sebelum akhirnya berhasil menangkapnya. Para ilmuwan kemudian memasang alat pelacak elektronik pada burung langka yang dinamai Pedro itu.

"Saat kami bisa menangkap burung itu, kami merasakan sebuah tanggung jawab besar sebagai orang-orang pertama yang bisa menyentuhnya," kata Dr Steve Murphy, seorang pakar burung, kepada harian The Australian.

Para ilmuwan merahasiakan lokasi penemuan burung itu demi menghindari perburuan liar dan kerusakan akibat membanjirnya para pengamat burung.

"Ini adalah kisah terbesar konservasi di Australia saat ini," kata Rob Murphy dari kelompok pelestari lingkungan Bush Heritage Australia kepada ABC News.

"Kami akan menjaga rahasia ini selama kami mampu. Kami akan melakukan apa pun untuk menyelamatkan spesies ini, dan membawanya kembali dari kondisi nyaris punah," tambah Murphy.

Begitu langka dan sulitnya burung ini dicari, sampai-sampai para pakar menjulukinya sebagai "cawan suci" dunia burung.

Burung yang dikenal nomaden dan nokturnal itu ditemukan kali pertama di wilayah tengah Australia pada 1845. Namun, burung tersebut nyaris tak pernah terlihat lagi hingga para pakar mengklaim melihat burung itu pada 2013.

Dua bangkai burung ini juga ditemukan di Queensland pada 1990 dan 2006. Para pakar memperkirakan, jumlah yang tersisa 50-250 ekor di alam bebas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com