Peter juga mengaku memiliki ratusan gambar dan video pornografi anak, yang ditemukan di dalam komputernya.
Dalam persidangan terungkap, Peter sengaja pergi ke pusat perbelanjaan, tepatnya di bagian penjualan mainan, dan merekam sendiri aksinya yang mendekati serta melecehkan anak perempuan, sebagian besar berusia antara 2-10 tahun.
Dalam beberapa kasus, anak-anak itu datang bersama dengan saudaranya dan orangtua. Namun, mereka berada di lorong lain yang terletak di lorong penjualan mainan. Peter juga merekam gambar rok dua gadis berseragam sekolah, serta dua perempuan dewasa.
Tindakannya ini terungkap setelah ayah korban terakhirnya, seorang gadis berusia 4 tahun, memergokinya dan melaporkan hal tersebut kepada polisi.
Hakim Stephen Scott mengatakan, ‘sungguh menyesakkan dada’ melihat begitu banyak anak dianiaya di tempat umum. Ia menambahkan, aksi Peter adalah ‘salah satu kasus paedofilia berulang paling serius yang pernah ia tangani di Pengadilan Negeri Perth’.
Sementara iu, Jaksa Patrick Cavagin mengatakan, ia tak bisa menemukan kasus lain di Australia Barat di mana telah ada begitu banyak memakan korban. Sedangkan, pengacara Peter, Tom Cullity, mengatakan, kliennya- yang kecanduan ganja pada saat itu- ‘sangat takut dan malu akan apa yang telah dilakukannya’.
Hakim Stephen memperingatkan Peter untuk memperisapkan diri untuk mendapatkan hukuman penjara yang sangat panjang ketika pengadilan akan menjatuhkan vonis untuknya dalam sidang pekan depan.