Para petugas pemerintah kota yang mengenakan rompi kuning mulai bekerja pada Senin pagi melepaskan gembok-gembok yang menandakan harapan akan cinta abadi itu, sementara para wisatawan menyaksikan peristiwa tersebut.
"Kami akan melepas hampir satu juta gembok yang jika ditotal mencapai berat 45 ton," kata wakil wali kota Paris, Bruno Julliard.
Bruno menambahkan, ratusan ribu gembok cinta itu sebenarnya justru membuat penampilan salah satu jembatan tercantik di Paris tersebut menjadi buruk.
"Paris harus tetap menjadi ibu kota cinta. Pasangan kekasih bisa menyatakan cinta mereka, melamar kekasih mereka di jembatan ini namun jangan lagi memasang gembok cinta," tambah Bruno.
Selama bertahun-tahun, pasangan kekasih dari berbagai penjuru dunia datang ke jembatan itu menuliskan nama mereka pada gembok cinta, memasang gembok itu dan melemparkan kuncinya ke Sungai Seine yang mengalir di bawah Pont des Arts.
Para pasangan kekasih berharap ritual yang melambangkan cinta abadi itu akan berimbas dalam kehidupan cinta mereka.
Sebenarnya pagar jembatan itu sudah dilapisi panel plastik agar para turis yang dimabuk cinta tak bisa lagi memasang gembok di pagar jembatan. Namun, para turis tak kehilangan akal untuk tetap melakukan ritual yang sudah dimulai sejak 2008 itu.
"Langkah ini seperti menghilangkan salah satu warisan Paris, sebuah warisan yang diciptakan manusia. Ini adalah karya seni manusia. Itulah yang menyebabkan hal ini indah," ujar seorang turis bernama Yilmaz yang memasang gembok cinta pada 2010.
Keputusan pemerintah Paris ini ditentang sebagian warga Paris. Bahkan, dua pemuda AS yang tinggal di kota itu sudah mengumpulkan 10.000 tanda tangan untuk mengajukan petisi agar gembok-gembok cinta itu tidak dilepas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.