Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Penyelundup Manusia Thailand Menyerahkan Diri

Kompas.com - 18/05/2015, 19:08 WIB
BANGKOK, KOMPAS.com - Seorang mantan pejabat Thailand yang selama ini diduga menjadi pentolan penyelundup manusia, Senin (18/5/2015), menyerahkan diri kepada kepolisian.

Pajjuban Aungkachotephan alias Ko Tong (Kakak To) sudah lama dikejar kepolisian Thailand terkait kasus penyelundupan manusia.

"Dia menyerahkan diri pagi ini (Senin) di Bangkok. Polisi kini membawa dia ke (wilayah) selatan untuk menjalani pemeriksaan," kata juru bicara kepolisian Thailand Letnan Jenderal Prawut Thavornsiri.

Ko Tong pernah menduduki jabatan penting di provinsi Satun di wilayah selatan Thailand, kawasan yang sejak lama dikenal sebagai wilayah transit para penyelundup manusia.

Kepolisian Thailand awalnya menduga Ko Tong sudah melarikan diri ke Malaysia, namun Jenderal Prawut mengatakan sejauh ini tak ada bukti bahwa Ko Tong meninggalkan Thailand.

Siaran televisi setempat memperlihatkan Ko Tong, yang berkepala botak dan mengenakan kaus berwarna putih, muncuk dalam jumpa pers singkat dikelilingi para petugas polisi yang beberapa di antara mereka bersenjata.

Sejumlah media lokal mengabarkan Ko Tong membantah semua tuduhan yang menyebutnya terkait dengan penyelundupan manusia dan menegaskan dia hanya akan memberikan kesaksian di ruang sidang.

Sementara itu, kepala kepolisian regional Mayor Jenderal Puthichart Ekachant mengatakan, sudah 65 surat perintah penahanan diterbitkan untuk para tersangka pelaku penyelundupan manusia.  "Sejauh ini sudah 31 orang ditahan atau menyerahkan diri, termasuk Ko Tong," kata Ekachant.

Thailand memulai operasi pemberantasan penyelundupan manusia menyusul penemuan jaringan kamp penampungan di dalam hutan di wilayah selatan negeri itu. Tak hanya itu, di wilayah yang sama ditemukan puluhan kuburan massal yang diduga kuat berisi jasad para pengungsi Rohingya dan Banglades.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com