Menurut badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa itu terjadi pukul 06.12 waktu setempat (atau pukul 04.12 WIB) di lepas pantai timur Pulau Honshu, Jepang, di Samudra Pasifik, di kedalaman 38,9 kilometer. Badan meteorologi Jepang mengatakan, tidak ada ancaman tsunami akibat gempa itu, tetapi mendesak warga untuk tetap waspada karena risiko tanah longsor.
Gempa itu berpusat sekitar 33 kilometer di tenggara kota Ofunato. Daerah yang terguncang gempa terletak di antara wilayah yang rusak akibat gempa dan tsunami tahun 2011 yang menewaskan lebih dari 18.000 orang dan memicu krisis nuklir di pembangkit listrik Fukushima.
"Kami yakin gempa terbaru itu merupakan gempa susulan (dari gempa tahun 2011)," kata Yohei Hasegawa dari badan meteorologi Jepang. "(Gempa tahun 2011) merupakan sebuah guncangan dahsyat yang gempa susulannya masih terus berlangsung," katanya dalam sebuah konferensi pers.
Dia memperingatkan, gempa kuat lain bisa saja terjadi pada minggu mendatang. Ia menambahkan, "Jika (gempa susulan) itu terjadi di laut, hal tersebut bisa memicu tsunami."
Gempa hari ini tidak merusak reaktor nuklir di wilayah tersebut, termasuk fasilitas di Fukushima yang lumpuh. Semua reaktor nuklir Jepang telah dimatikan sejak bencana Fukushima.
Layanan kereta api di wilayah tersebut, termasuk operasi kereta peluru Shinkansen, dilanjutkan setelah sempat dihentikan sementara.
Kepulauan Jepang terletak di persimpangan beberapa lempeng tektonik dan mengalami sejumlah gempa yang relatif kuat setiap tahun. Namun, aturan terkait pendirian bangunan yang ketat dan latihan tanggap bencana yang teratur telah membantu untuk memastikan bahwa meskipun gempa sering terjadi dan kuat, hal itu biasanya berlalu tanpa ada korban jiwa atau kerusakan signifikan di negara itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.