Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Wanita Kurdi Jadi "Sniper" Lawan ISIS

Kompas.com - 06/02/2015, 09:35 WIB
KOBANI, KOMPAS.com — Seorang perempuan yang merupakan guru sekolah dasar Kurdi mengisahkan bagaimana dia berhenti dari pekerjaannya lalu berperang melawan ISIS di garis depan di dekat kota Kobani di Suriah.

Perempuan Kurdi bernama Denis Sipan itu meninggalkan sekolahnya di Kurdistan yang masuk wilayah Suriah lima bulan lalu. Dia kemudian bergabung dengan sebuah kelompok pemberontak Unit Perlindungan Rakyat Kurdi atau dikenal dengan nama YPG sebagai seorang penembak jitu (sniper).

Pasukan Kurdi membuat sejumlah kemajuan baru dua hari lalu di dekat Kobani, di mana ISIS menyerah pada pekan lalu. Kemajuan itu membuat jumlah desa yang berhasil direbut kembali dari cengkeraman ISIS di sekitar Kobani menjadi 50 buah.

"Jika kami tidak melawan, seluruh daerah akan dipenuhi ISIS, dan mereka akan menghancurkan segala sesuatu," kata Denis Sipan kepada CBS News.

Saat ditanya apa yang akan membuatnya berhenti bertempur dan kembali mengajar? Sipan menjawab, "Saya tidak berpikir hal itu akan terjadi. Saya harus melindungi diri saya, teman-teman saya, rakyat saya, dan negara saya."

Dia juga mengungkapkan, walau YPG dan kelompok-kelompok pemberontak membuat kemajuan dalam melawan ISIS, mereka kekurangan peralatan perang. Dia, misalnya, terpaksa harus berbagi senapannya dengan seorang sniper lain.

Sipan bertempur bersama para relawan lokal. Dia tergabung dalam sebuah kelompok yang terdiri dari para petani gandum, ibu rumah tangga, dan pemilik toko. Mereka menggunakan senjata-senjata yang mereka beli di pasar gelap.

CBS NEWS Denis Sipan, perempuan Kurdi, meninggalkan pekerjaannya sebagai guru sekolah dasar untuk menjadi seorang penembak jitu dalam peran melawan ISIS di garis depan.
Dua malam lalu, Kelompok Hak Asasi Manusia Observatorium Suriah mengatakan, YPG, yang didukung para pemberontak seperti Sipan, terus merangsek ke pedesaan-pedesaan di sekitar Kobani tanpa menemui resistensi dari ISIS. "Begitu YPG masuk ke sebuah desa, ISIS menarik para petempurnya," kata Direktur Observatorium, Rami Abdel Rahman.

Setelah hampir lima bulan bertempur untuk merebut Kobani, yang strategis karena terletak di wilayah Suriah yang berbatasan dengan Turki, YPG akhirnya berhasil mencapai tujuan itu pada Senin lalu. Pertempuran kemudian berlanjut untuk merebut 350 desa di sekitar kota itu. Dari jumlah itu, sebanyak 50 desa diklaim telah direbut pasukan Kurdi. "Jumlah desa yang direbut kembali YPG ... telah meningkat menjadi 50," kata Observatorium Suriah yang berbasis di Inggris.

Kemajuan yang dialami YPG terjadi di tengah serangan udara baru koalisi pimpinan AS terhadap sejumlah posisi ISIS di sekitar Kobani. Menurut Pentagon, sejumlah pesawat tempur koalisi melakukan 11 serangan terhadap posisi ISIS di daerah itu dari hari Selasa hingga Rabu pagi.

Observatorium mengatakan, sebanyak 10 militan ISIS tewas dalam pertempuran di sekitar Kobani sejak Kurdi merebut kembali kota itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com