Praktik ini menghasilkan pendapatan sebesar 138 yuan atau sekitar Rp 278.000 setiap hari sebelum praktik aneh ini terungkap. Namun, tidak diperoleh informasi sudah berapa lama hal ini terjadi.
"Pihak sekolah memberlakukan tarif 1 yuan setiap hari agar pelajar bisa tidur sejenak di bangku mereka saat makan siang," ujar seorang pelajar, Xiao Ru, kepada wartawan.
Kepala sekolah negeri Yueyang nomor tujuh, tempat praktik ini terjadi, Fan Xiaping, mengatakan, tarif tidur siang itu diberlakukan agar para siswa tak berkeliaran ke luar sekolah pada saat istirahat siang.
"Uang itu digunakan untuk menutup biaya mengurus siswa pada saat istirahat dan memastikan mereka tidak meninggalkan sekolah, misalnya ke kafe internet terdekat," ujar Xiaping.
Fan Xiaping awalnya mengatakan praktik ini sudah dilaporkan kepada otorita pendidikan setempat dan sudah disetujui. Namun, belakangan diketahui otorita pendidikan setempat tak tahu-menahu terkait hal ini.
Sekretaris Pendidikan Kota Yueyang, kepada kantor berita Xinhua, mengatakan, otorita pendidikan Yueyang menggelar rapat darurat untuk mempelajari kasus ini dan segera mengirim tim untuk melakukan inspeksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.