Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Orang Ditangkap Terkait Praktik Perbudakan di Inggris

Kompas.com - 16/12/2014, 09:38 WIB
LONDON, KOMPAS.COM — Polisi Inggris, Senin (15/12/2014), menangkap tiga orang yang diduga sebagai pelaku perbudakan setelah sergapan ke sebuah pabrik. Sergapan ke pabrik itu membebaskan 20 imigran asal Eropa Timur yang hanya dibayar 25 poundsterling (sekitar Rp 500.000) untuk pekerjaan 80 jam seminggu.

Polisi mengatakan bahwa pabrik di Manchester di Inggris barat laut itu memproduksi gambar-gambar dan frame untuk "perusahaan-perusahaan besar" dan punya kontrak bernilai jutaan poundsterling.

"Para pria dan perempuan yang bekerja di pabrik itu memberi tahu kami bahwa mereka telah menjadi sasaran serangan fisik dan verbal di tangan para majikannya dan dipaksa bekerja lebih dari 80 jam seminggu untuk bayaran hanya sekitar 25 poundsterling," kata Inspektur James Faulkner. "Ini merupakan contoh khas bagaimana perbudakan modern bisa berlangsung di Inggris."

Polisi mengatakan, para imigran diberi akomodasi di sebuah rumah dengan "kondisi sempit dan mengerikan" di mana mereka tidur bertiga atau berempat dalam sebuah ruangan, sebelum diangkut ke pabrik untuk bekerja lebih dari 12 jam sehari. Pemilik pabrik membayar para imigran itu sekitar 125 poundsterling untuk 80 jam kerja seminggu, tetapi dipotong hingga 100 poundsterling buat akomodasi dan ongkos ke tempat bekerja.

Tiga pria berusia 51, 43, dan 40 tahun telah ditangkap terkait konspirasi untuk meminta orang lain melakukan kerja paksa atau yang bersifat wajib dan berkonspirasi untuk melakukan kejahatan perdagangan manusia.

Serbuan itu merupakan bagian dari upaya anti-perdagangan manusia yang sedang dilakukan Polisi Manchester Raya yang disebut Operasi Retriever. Sebuah sergapan sebelumnya pada November telah menangkap 15 orang dan mendakwa lima orang karena keterlibatan mereka dalam jaringan perdagangan manusia yang menjual seorang perempuan hamil dalam pernikahan palsu dan berusaha mengelabuinya untuk melakukan aborsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com