Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Tenggelamnya Kapal Korea Berawak WNI Bersuhu Minus 35 Derajat Celcius

Kompas.com - 03/12/2014, 07:08 WIB
MOSKWA, KOMPAS.com - Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Republik Belarus, Djauhari Oratmangun, mengaku khawatir dengan nasib 35 warga negara Indonesia di kapal milik Korea yang tenggelam di lepas pantai Chokotcka, di timur Rusia.

"Dengan suhu ekstrem di bawah minus 35 derajat Celcius, saya khawatir tentang nasib pekerja di kapal ikan berbendera Korea Selatan itu," kata Djauhari, usai menghadiri presentasi 12 investor dan industriawan Rusia di aula kantor Gubernur Oryol, Rusia, Senin (1/12/2014) waktu setempat atau Selasa (2/12/2014) waktu Indonesia Barat.

Djauhari mengatakan telah mengutus pejabat senior kekonsuleran KBRI untuk mencari tahu nasib dan detail proses evakuasi 8 orang--termasuk 6 WNI--yang selamat dari seluruh awak kapal penangkap ikan Oryong 501 itu. Namun, kata dia, akses dari Moskwa ke lokasi kecelakaan tersebut yang berada di ujung timur Rusia dan berbatasan dengan Alaska, Amerika Serikat, sangat terbatas.

"Identitas mereka (WNI) tengah dikonfirmasikan dengan  pemerintah dan tim rescue Rusia yang menyelamatkan mereka, " ujar Djauhari. Dia berencana menyambangi para WNI yang selamat tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, satu orang dipastikan tewas dan 50 orang masih hilang, setelah kapal nelayan berbendera Korea Selatan tenggelam di lepas pantai Chukotka, Senin. Pemerintah Korea Selatan mengatakan kapal itu membawa 60 awak ketika terdampar di Laut Bering.

Sejumlah informasi menyebutkan 35 awak kapal adalah orang Indonesia, 13 dari Filipina, 11 dari Korea Selatan, dan satu orang inspektur dari Rusia. Seorang juru bicara Kementrian Kelautan dan Perikanan Korea Selatan mengatakan selain satu orang yang tewas, sudah ada 7 orang yang diselamatkan.

"Kapal pelahan-lahan menjadi miring setelah air masuk yang membuat para awak meninggalkannya," tutur juru bicara itu seperti dikutip dari AFP. Media Rusia mengatakan tujuh orang telah diselamatkan tetapi cuaca buruk dan gelombang tinggi menghambat upaya pencarian awak yang lain.

Kantor berita Yonhap mengatakan Oryong 501 dengan berbobot 1.590 ton dibuat sekitar 40 tahun lalu dan dioperasikan oleh Sajo Industries. Selain kapal ini, ada empat kapal lain dari Korea Selatan yang juga beroperasi di Laut Bering untuk menangkap ikan pollock.

(Thamzil Thahir)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com