Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Estonia Tangkap Dua Bekas Agen KGB

Kompas.com - 03/10/2014, 21:07 WIB
TALLINN, KOMPAS.com - Dua mantan agen intelijen Uni Soviet KGB ditahan setelah melintasi perbatasan Estonia, dalam insiden besar kedua antara Rusia dan tetangga Baltiknya itu dalam beberapa pekan terakhir.

Kedua orang itu Mihhail Suhoshin (64) dan Alexander Ladur (54) ditangkap dengan dakwaan menolak penahanan dan memasuki Estonia secara ilegal. Insiden ini semakin memanaskan hubungan antara kedua negara.

"Kedua orang yang ditangkap di Sungai Narva itu adalah bekas agen KGB dan kemungkinan mereka hanya memancing ikan di sana," kata Kalev Stoicescu, peneliti dan pakar Rusia di Pusat Ilmu Pertahanan Internasional, Tallinn.

"Namun, orang Rusia sedang mencoba semua jenis perbatasan, darat, laut dan udara negara-negara NATO dan Uni Eropa termasuk Estonia. Mereka melakukan ini untuk memprovokasi sekaligus menguji reaksi secara teknis dan politis," tambah Kalev.

Perbatasan timur Estonia, yang kerap digunakan untuk penyelundupan dan aksi mata-mata, merupakan lokasi penculikan agen intelijen Estonia Eston Kohver pada 5 September lalu.

Kohver, perwira di Kaitsepolitsei atau KaPo, dinas kontraintelijen Estonia, ditodong dekat pintu perbatasan Luhamaa di wilayah tenggara Estonia yang terpencil. Saat ditangkap Kohver membawa banyak uang tunai dan senjata api.

Muncul spekulasi Kohver sedang bertemu dengan seorang informan Rusia saat ditangkap FSB, dinas intelijen Rusia. Kini Kohver ditahan di Moskwa dan menanti sidang dengan tuduhan melakukan aksi spionase dan terancam hukuman penjara puluhan tahun.

"Penangkapan Kohver bisa jadi merupakan simbol dan bernuansa politik karena bertepatan dengan pembukaan KTT NATO di Wales dan sehari setelah kunjungan Obama di Estonia," kata Kalev.

"Namun masih banyak alasan terkait hubungan FSB dengan dunia hitam dan penyelundupan di sepanjang perbatasannya dengan Estonia," tambah Kalev.

Kasus ini semakin tidak jelas karena lokasi perbatasan Estonia-Rusia yang menjadi lokasi penangkapan Kohver tidak jelas. Perjanjian perbatasan terbaru kedua negara belum diratifikasi.

Sementara perbatasan de facto kedua negara membentang lebih jauh ke barat dibanding perbatasan yang diakui dunia internasional hasil dari kesepakatan pasca-perang kemerdekaan Estonia pada 1920.

Fakta bahwa Estonia adalah negara Uni Eropa yang paling sedikit penduduknya membuat kawasan perbatasan negeri itu sebagian besar merupakan wilayah pedesaan sepi dan berhutan lebat.

Selain itu, perbatasan Estonia-Rusia memiliki banyak "jalan tikus" dengan jumlah pasukan penjaga yang tidak memadai. Kekurangan sumber daya manusia membuat penjagaan perbatasan menjadi pekerjaan yang sangat sulit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com