Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama "Sentil" Israel di Sidang Umum Tahunan PBB

Kompas.com - 25/09/2014, 06:49 WIB

MARKAS PBB, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Rabu (24/9/2014), mengecam masih banyak warga Israel yang berupaya menggagalkan upaya perdamaian dengan Palestina. Dia mendesak Israel melanjutkan upaya perdamaian dan mengakhiri status quo Palestina.

Teguran ini disampaikan Obama di depan sidang umum tahunan PBB, hanya sepekan sebelum dia dijadwalkan menyambut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih. 

Sebagian besar pidato Obama di sidang ini berisi penggalangan dukungan untuk operasi militer Amerika terhadap Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Namun dia menegaskan ulang soal komitmen Amerika terhadap perdamaian Israel dan Palestina.

"Kekerasan yang melanda Eropa saat ini telah membuat terlalu banyak orang Israel siap untuk meninggalkan kerja keras perdamaian," kecam Obama. "(Situasi) itu layak menjadi refleksi di dalam negeri Israel."

Obama melanjutkan, "Mari kita perjelas, status quo di Tepi Barat dan Gaza tidak boleh berlanjut. Kita tak bisa berpaling dari upaya (perdamaian) ini, bukan hanya ketika roket ditembakkan kepada orang Israel yang tak bersalah atau saat kehidupan begitu banyak anak Palestina terenggut dari kita di Gaza."

Komentar Obama ini merupakan penyikapan setelah perang 50 hari antara Israel dan Hamas yang berakhir pada Agustus 2014 lewat gencatan senjata jangka panjang dengan mediasi Mesir. Belum ada penyelesaian akhir atas konflik ini.

Setelah gencatan itu, Israel justru mengumumkan perampasan tanah di Tepi Barat. Para penentang pendudukan Israel di Tepi Barat menyebut perampasan ini adalah yang terbesar dalam 30 tahun terakhir. Tindakan Israel itu sontak mengundang kecaman dari Palestina dan teguran dari Amerika.

Duta Besar Israel untuk PBB, Ron Prosor, menolak mengomentari pidato Obama yang menyentil negaranya itu. Gedung Putih pun tak memberikan penjelasan lebih lanjut tentang refleksi Israel yang disebut dalam pidato Obama.

"Pesan itu konsisten dengan apa yang kami katakan untuk waktu yang lama tentang status quo yang (seharusnya) tidak berkelanjutan," kata Bernadette Meehan, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.

Tahun lalu, pidato Obama di PBB menyatakan penyelesaian konflik Israel-Palestina sebagai salah satu prioritas periode kedua pemerintahannya. Namun pidato Rabu ini tak menyinggung janjinya tahun lalu maupun langkah-langkah untuk memulai kembali perundingan damai atas masalah tersebut.

Hubungan Obama dan Netanyahu pun menegang setelah upaya damai yang dimotori Amerika untuk Gaza gagal total pada April 2014. Dalam kunjungan Netanyahu ke Ruang Oval Gedung Putih pada 2011, Netanyahu diketahui menceramahi Obama tentang perjuangan panjang kaum Yahudi, untuk menentang ajakan Obama mengembalikan batas wilayah Israel-Palestina ke posisi sebelum perang Arab-Israel pada 1967.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com