"Jepang adalah sebuah komunitas di mana perempuan merupakan salah satu pilar penting pemerintahan," kata Menteri Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga dalam jumpa pers di Tokyo.
Sebelumnya PM Abe sudah berulang kali menyuarakan pentingnya menarik lebih banyak perempuan ke dalam pasar tenaga kerja Jepang di mana warga usia kerja yang semakin menyusut harus menopang jumlah pensiunan yang terus meningkat.
Abe pernah mengatakan dia menginginkan 30 persen posisi utama di bidang bisnis dan politik diisi perempuan pada 2020. "Kita harus merevisi kebiasaan selama ini yang melihat segala sesuatu dari sudut pandang laki-laki," kata Abe dalam pidatonya awal tahun ini.
"Sumber daya yang paling kurang digunakan di negeri ini adalah kekuatan para perempuan. Jepang harus menjadi tempat di mana perempuan mendapat kesempatan untuk bersinar," tambah Abe.
Menurut data pemerintah, hanya 11 persen posisi manajerial di Jepang yang diisi perempuan. Jumlah ini sangat kecil jika dibandingkan AS yang menempatkan 43 persen perempuan di posisi strategis dan Perancis dengan 39 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.