Izin Tinggal Snowden di Rusia Ditambah Tiga Tahun

"Permintaan itu dikabulkan dan Edward Snowden diizinkan tinggal selama tiga tahun lagi yang membuatnya bisa bergerak bebas dan bepergian ke luar negeri," kata Anatoly Kucherena, kuasa hukum Snowden.

"Di masa mendatang, Edward harus memutuskan apakah dia akan terus menetap dan menjadi warga negara Rusia atau kembali ke Amerika Serikat," lanjut Kucherena.

Mantan pegawai Badan Keamanan Nasional (NSA) itu mengejutkan dunia setelah membocorkan sejumlah informasi penting yang dikumpulkan intelijen AS dari penyadapan massal di dalam maupun luar negeri.

Pengungkapan itu memicu sengketa setelah diketahui penyadapan yang dilakukan intelijen AS itu mencakup warga biasa hingga para kepala negara sekutunya. Hubungan AS dan Jerman misalnya, menghadapi turbulensi berat setelah Edward Snowden mengungkapkan bahwa NSA juga menyadap telepon genggam milik Kanselir Angela Merkel.

Snowden tiba di Rusia tahun lalu setelah menghabiskan waktu lima pekan mendekam di zona transit bandara Sheremetyevo, Moskwa.  Sebenarnya saat itu Snowden sedang menuju ke Amerika Latin namun saat transit dia tak bisa naik ke pesawat lanjutan karena pemerintah AS sudah mencabut paspornya.

Setelah melalui proses panjang pemerintah Rusia memberikan izin tinggal selama satu tahun untuk pria 31 tahun itu. Berbarengan dengan memburuknya hubungan AS dan Rusia maka kecil kemungkinan Moskwa akan membiarkan Snowden pergi dari negeri itu.

Kucherena mengatakan sejauh ini tidak ada pembicaraan apapun antara Rusia dan AS terkait penyerahan Edward Snowden.

"Washington juga tidak pernah mengajukan permintaan agar Snowden diekstradisi," lanjut Kucherena.

Selama setahun pertama tinggal di Rusia, kehidupan sehari-hari Snowden tetap menjadi misteri dan lokasi tempat tinggalnya terus dirahasiakan. Dia hanya memberikan sedikit kesempatan wawancara dan tidak pernah tampil resmi di depan publik. Meski sejumlah media pernah melaporkan "penampakan" Snowden di Moskwa.