Presiden AS Barack Obama sebelumnya bersama sejumlah pemimpin dunia telah menyerukan penyelidikan internasional yang "kredibel dan tanpa hambatan" untuk menentukan penyebab tragedi yang berpotensi dapat memperkeruh krisis Timur-Barat terburuk sejak Perang Dingin.
"Sangat penting bahwa harus ada sebuah penyelidikan internasional lengkap, kredibel, dan tanpa hambatan yang bisa dilakukan secepat mungkin," kata Juru Bicara Gedung Putih Josh Earnest dalam sebuah pernyataan. "Kami mendesak semua pihak, Rusia, separatis pro-Rusia dan Ukraina, untuk mendukung sebuah gencatan senjata segera dalam rangka memastikan akses yang aman dan tak terbatas ke lokasi kecelakaan bagi para bagi penyelidik internasional dan untuk memfasilitasi pemeriksaan jenazah."
Dia mencatat bahwa organisasi internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa, punya peran "yang sangat relevan" untuk terlibat saat masyarakat internasional mencoba untuk memetakan cara terbaik ke depan.
"Sementara itu, sangat penting bahwa tidak ada bukti yang dirusak dengan cara apa pun dan bahwa semua potensi bukti dan puing di lokasi kecelakaan tidak diganggu," kata Earnest.
Juru bicara itu menegaskan bahwa Washington siap membantu penyelidikan internasional terkait kecelakaan itu. AS bahkan menawarkan bantuan dari FBI dan National Transportation Safety Board (NTSB).
Walau Earnest tidak lagi menyalahkan Moskwa atas insiden tersebut, dia mengatakan, bola berada di Rusia untuk meredakan ketegangan di Ukraina yang meningkat akibat perang sipil.
"Meskipun belum memiliki semua fakta, kami tahu bahwa kejadian ini terjadi dalam konteks krisis di Ukraina yang didorong oleh dukungan Rusia bagi kaum separatis, termasuk melalui dukungan persenjataan, perlengkapan, dan pelatihan," kata juru bicara itu.
"Kejadian ini hanya menyoroti urgensi kami untuk terus mendesak Rusia agar segera mengambil langkah konkret guna meredakan situasi di Ukraina, dan untuk mendukung gencatan senjata berkelanjutan dan jalan menuju perdamaian yang Pemerintah Ukraina telah secara konsisten ajukan."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.