Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Piala Dunia 2014 Dibayangi Pemogokan Metro dan Demonstrasi Tuntut Kenaikan Gaji

Kompas.com - 07/06/2014, 02:47 WIB

SAO PAULO, KOMPAS.com — Lumpuhnya metro dan demonstrasi 3.000-an orang di Sao Paulo merupakan satu lagi pukulan telak untuk Brasil menjelang segera berlangsungnya Piala Dunia 2014. Selain pemogokan pekerja Metro, ada pula demonstrasi di depan Bank Sentral Brasil yang diikuti oleh para guru, sopir bus, dan bahkan polisi, yang selama beberapa bulan terakhir menuntut kenaikan gaji.

Kekacauan di Sao Paulo adalah hal yang benar-benar ingin dihindari para pejabat Brasil maupun badan sepak bola dunia (FIFA). Pada tahun lalu, aksi kekerasan dan demonstrasi sudah membuat ketar-ketir penyelenggaraan Piala Konfederasi di negara yang sama, "kejuaraan pemanasan" Piala Dunia.

Pada tahun lalu, demonstrasi massa meletus dan memicu warga turun ke jalanan, setelah pemerintah menaikkan tarif angkutan umum. Demonstrasi itu pun meluas ke seantero Brasil, dengan isu yang diangkat mencakup gelontoran 11 miliar dollar AS yang dihamburkan Pemerintah Brasil untuk penyelenggaraan Piala Dunia 2014.

Para pengunjuk rasa mendesak Pemerintah Brasil menggunakan dana sebesar itu untuk membangun sekolah dan rumah sakit. Lebih dari satu juta orang turun ke jalan saat itu. Demonstrasi sudah mulai surut. Namun, kekacauan transportasi berpotensi memicu kembali kemarahan warga, saat Piala Dunia sudah mulai melakukan hitung mundur menuju pembukaan.

Presiden Brasil Dilma Rousseff menyatakan tak ada yang salah dengan kebijakan pemerintah. Dia bersikeras miliaran dollar AS yang dipakai untuk persiapan Piala Dunia ini akan mewariskan bandara dan infrastruktur transportasi yang akan memberikan keuntungan bagi Brasil pada masa-masa mendatang.

Namun, banyak infrastruktur yang dijanjikan itu terancam batal, mulai dari perbaikan jalan dan kereta api berkecepatan tinggi, hingga kereta bawah tanah dan lintasan monorel. Delapan pekerja tewas dalam pembangunan konstruksi stadion, termasuk tiga di antaranya di Sao Paulo. Dari 12 stadion untuk Piala Dunia, beberapa di antaranya hingga sekarang juga tak rampung 100 persen.

Popularitas Rousseff pun turut terhantam. Jajak pendapat yang diumumkan pada Jumat (6/6/2014) menyebutkan, angka dukungan untuknya turun menjadi 34 persen pada Juni 2014, dari sebelumnya 37 persen pada April 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com