Ketu komite legislasi dan konstitusi Dewan Federasi, Andrei Klishah mengatakan, para pakar hukum tengah meneliti apakah langkah penyitaan sesuai dengan konstitusi Rusia.
"Tapi kami yakin bahwa langkah itu sejalan dengan standar Eropa," kata Klishas seperti dikutip kantor berita RIA Novosti.
"Salah satu contoh kasus terjadi di Siprus, di mana penyitaan aset dilakukan demi mendapatkan bantuan ekonomi dari Uni Eropa," tambah Klishas.
Sebelumnya, seorang penasihat Presiden Vladimir Putin mengatakan, pemerintah Rusia akan memerintahkan untuk membuang surat utang pemerintah AS jika perusahaan dan warga Rusia menjadi target sanksi terkait masalah Ukraina.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan AS, hingga akhir 2013, investasi Rusia dalam bentuk surat utang pemerintah AS bernilai sekitar 139 miliar dolar dari keseluruhan utang luar negeri AS yang mencapai 5,8 triliun dolar.
Awal pekan ini, AS dan Eropa sama-sama mengancam akan menjatuhkan sanksi ekonomi dan pembekuan aset Rusia terkait campur tangan negeri itu dalam masalah Ukraina.
Bahkan, dalam acara "Meet the Press" yang disiarkan stasiun televisi NBC pada Minggu (1/3/2014), Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan AS dan sekutunya tengah bersiap untuk mengisolasi Rusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.