Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Lima Kali Langgar Perairan Indonesia

Kompas.com - 20/02/2014, 16:03 WIB
SYDNEY, KOMPAS.COM -Angkatan Laut Australia enam kali melanggar wilayah perairan Indonesia dari Desember 2013 hingga Januari 2014 ketika melakukan operasi pengamanan perbatasan. Demikian menurut laporan resmi yang terungkap Rabu (19/2/2014).

Canberra sebelumnya mengakui bahwa kapal-kapalnya "secara tidak sengaja" melanggar wilayah perairan Indonesia tetapi tidak mengatakan seberapa sering hal itu terjadi. Australia sudah secara resmi meminta maaf kepada Jakarta, yang menuntut Australia menghentikan operasinya yang bertujuan untuk mencegah para pencari suaka itu.

"Pada setiap pelanggaran, itu tanpa sengaja, setiap kali hal itu karena perhitungan yang salah soal batas-batas perairan Indonesia dan bukan merupakan tindakan yang disengaja atau kesalahan navigasi," kata laporan tersebut.

Badan Perlindungan Perbatasan dan Bea Cuakai Australia serta Angkatan Pertahanan negara itu telah melakukan pemeriksaan terhadap semua patroli angkatan laut dan bea cukainya yang merupakan bagian dari Operasi Kedaulatan Perbatasan yang dipimpin militer antara 1 Desember 2013 hingga 20 Januari 2014. Dikatakan bahwa ada instruksi jelas bagi para komandan untuk berada 12 mil laut di luar garis pantai kepulauan Indonesia.

"Walau ada pedoman jelas ke markas operasional dan unit-unit yang ditugaskan, keharusan untuk tetap berada di luar perairan Indonesia tidak mendapatkan perhatian yang cukup selama pelaksanaan misi atau pengawasan," kata laporan itu.

Hanya ringkasan eksekutif laporan itu yang dirilis dan laporan tersebut tidak mengatakan mengapa kapal-kapal itu memasuki perairan Indonesia walau ada spekulasi bahwa kapal-kapal itu menarik perahu-perahu para pencari suaka untuk kembali ke Indonesia.

Di bawah kebijakan keras pemerintah Australia saat ini, bukan hanya para pencari suaka yang tiba dengan perahu ilegal yang dikirim ke kamp di Pasifik dan tanpa punya kesempatan untuk bermukim di Australia, perahu-perahu yang dicegat di tengah laut juga dapat dipaksa untuk kembali ke Indonesia. Tampaknya hal itu efektif karena tidak ada lagi perahu yang tiba di Australia dalam dua bulan terakhir meskipun kebijakan tersebut telah membuat marah Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com