Rusia Batalkan Tuntutan terhadap Aktivis Greenpeace

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia akhirnya membatalkan tuntutan pidana terhadap aktivis lingkungan Greenpeace yang ditangkap dalam unjuk rasa di lokasi pengeboran minyak di Laut Arktik. 

Dari 30 orang yang ditangkap, 19 orang sudah bisa bebas. Sementara lainnya masih menunggu proses. Langkah itu diambil menyusul pengumuman ampunan dari Kremlin. Mereka baru bisa bebas meninggalkan Rusia setelah memperoleh visa keluar.

Para aktivis berada di tahanan selama dua bulan karena tuduhan melakukan hooliganisme karena naik ke anjungan tambang minyak dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara. Tindakan Rusia sempat memicu kritik keras dari negara barat dan berbagai kalangan pecinta lingkungan.

"Ini adalah hari yang kami tunggu sejak kapal yang kami tumpangi dihentikan oleh pasukan bersenjata hampir tiga bulan lalu," kata Peter Willcox, kapten kapal Greenpeace Arctic Sunrise yang digunakan dalam aksi protes itu, dalam pernyataannya.

"Saya senang dan lega tuntutan itu telah dibatalkan, namun kami seharusnya bahkan tidak dituntut sama sekali," katanya.

Presiden Vladimir Putin mengatakan reaksi Rusia terhadap aksi protes Greenpeace seharusnya menjadi pelajaran dan Moskwa akan menguatkan langkah-langkah untuk menghindarkan diri dari gangguan pembangunan di daerahnya.

Rusia mengatakan para aktivis membahayakan kehidupan dan properti dalam aksi protes di kawasan yang dikuasai oleh perusahaan energi raksasa negara Gazprom di laut Pechora, yang merupakan elemen kunci dari rencana Rusia untuk mengembangkan Arktik.

Greenpeace mengatakan penghentian kapal pemecah es-nya oleh otoritas Rusia adalah ilegal dan mengatakan jika para penggiatnya melakukan aksi protes dengan damai.