Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Venezuela Dilanda "Wabah" Pencurian Rambut

Kompas.com - 16/08/2013, 14:53 WIB

CARACAS, KOMPAS.com — Presiden Venezuela Nicolas Maduro meminta polisi melakukan tindakan atas geng pencuri rambut.

Geng ini mencuri rambut dan sering kali dengan menodongkan senjata ke korban dan kemudian menjualnya ke salon-salon untuk perpanjangan rambut dan pembuatan rambut palsu alias wig.

Serangan kepada perempuan berambut panjang ini dilaporkan semakin meningkat, terutama di Maracaibo, kota terbesar kedua di Venezuela.

Maduro, dalam pidatonya menggunakan bahasa yang keras, mengecam apa yang dia sebut sebagai "mafia pemotong rambut perempuan".

Dia mengatakan, pemerintah menjamin para pencuri itu akan ditangkap.

Sejumlah wanita dilaporkan telah menjadi target serangan. Mereka diminta mengikat rambut dengan bentuk kuncir kuda agar anggota geng bisa dengan mudah memotongnya.

Tetapi, wartawan BBC di Venezuela mengatakan, sejauh ini, otoritas belum menerima laporan resmi dari para korban.

Salah satu korban kepada koran setempat mengaku bahwa dia enggan melapor ke kepolisian karena takut justru akan menjadi bahan olok-olok.

Salah seorang korban pencurian rambut ini adalah Mariana Ridriguez, warga kota Maracaibo.

Perempuan ini mengatakan, dia dikepung dua orang perempuan tak dikenal saat tengah berbelanja.

"Saya kira mereka akan merampas telepon genggam saya karena saat itu saya memegang telepon genggam. Namun, mereka justru mengeluarkan gunting," kenang Mariana.

"Mereka bergerak sangat cepat, tidak memberi saya kesempatan untuk berpikir. Sesaat kemudian, saya sudah kehilangan rambut sekitar 20 sentimeter," ujar Mariana.

Polisi di kota Maracaibo kini mengimbau agar perempuan tidak menggerai rambut mereka saat bepergian hingga para pencuri rambut itu ditangkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com