"Kekerasan hanya akan semakin mempersulit Mesir untuk melangkah maju mencapai stabilitas dan demokrasi," kata juru bicara Gedung Putih Josh Earnest.
"Keputusan ini juga berlawanan dengan janji pemerintahan sementara, yaitu mengusahakan rekonsiliasi," tambah Earnest.
Selain mengecam kekerasan yang menewaskan ratusan orang itu, Earnest juga menyatakan pemerintah AS juga menolak pemberlakuan keadaan darurat di Mesir.
"Dunia menyaksikan apa yang terjadi di Mesir. Kami mendesak pemerintah dan semua pihak di Mesir untuk menahan diri dari kekerasan dan menyelesaikan perbedaan pendapat ini dengan damai," seru Earnest.
Sementara itu, meski mengecam kekerasan di Mesir, Amerika Serikat masih bersikukuh tidak mau menggunakan istilah kudeta untuk pergantian rezim di Mesir.
Earnest menambahkan, Presiden Barack Obama yang tengah berlibur di Massachusetts tetap memantau perkembangan politik di Mesir.
Lihat foto lengkap dalam album: Pembantaian di Mesir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.