Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PBB Kecam Bentrokan Berdarah di Mesir

Kompas.com - 14/08/2013, 21:45 WIB
NEW YORK, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Rabu (14/8/2013), mengecam penyerbuan polisi terhadap para pengunjuk rasa pendukung Muhammad Mursi yang mengakibatkan ratusan orang tewas dan terluka.

"Setelah mendengar kabar soal kekerasan hari ini, sekretaris jendera mendesak agar warga Mesir berkonsentrasi mencari jalan rekonsiliasi inklusif," kata juru bicara PBB, Martin Nesirky.

PBB, lanjut Nesirky, masih terus mengumpulkan informasi terkait kekerasan yang terjadi di Mesir.

"Nampaknya kekerasan ini mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia atau terluka," tambah Nesirky.

"Sekretaris jenderal mengecam keras kekerasan di Kairo yang dipicu upaya aparat keamanan membubarkan demonstrasi di Kairo," tambah dia.

Nesirky menegaskan, Sekjen PBB meyerukan agar kedua pihak menahan diri untuk mencegah jatuhnya korban jiwa lebih banyak lagi.

"Sekretaris jenderal juga menyesalkan keputusan pemerintah Mesir menggunakan kekerasan dalam merespon unjuk rasa," papar Nesirky.

"Beliau menyampaikan bela sungkawa untuk keluarga korban dan berharap korban luka bisa segera pulih," pungkas Nesirky.

Sejauh ini jumlah korban tewas dan luka belum dapat dipastikan. Namun, wartawan AFP setelah melihat di tiga ruang jenazah di Kairo melaporkan sedikitnya 124 orang tewas.

Sedangkan pihak Ikhwanul Muslimin mengklaim lebih dari 250 orang tewas dan ribuan lainnya terluka akibat bentrokan dengan polisi.

Lihat foto lengkap dalam album: Pembantaian di Mesir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com