Menyadari kekeliruan tersebut, Pemerintah AS berusaha meminta Kuba untuk mengembalikan rudal yang tidak memiliki hulu ledak itu.
Belum diketahui apakah Kuba menuruti permintaan AS. Yang jelas, insiden pada 2004 lalu diperkirakan bakal berdampak pada terungkapnya teknologi militer AS ke negara-negara sekutu Kuba, seperti Korea Utara, China, atau Rusia.
Seorang pejabat AS, yang meminta identitasnya tidak disebutkan, mengonfirmasi laporan kehilangan rudal itu kepada kantor berita Associated Press.
Hellfire adalah rudal yang dipandu laser dan dilesatkan dari darat ke udara. Rudal tersebut dapat dipasang di helikopter atau pesawat nirawak alias drone.
Mengutip sejumlah narasumber yang dekat dengan penyelidikan, Wall Street Journal menulis dalam laporannya bahwa rudal tersebut semula dikirim ke Spanyol pada awal 2014 untuk digunakan saat latihan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Setelah singgah di Spanyol, rudal itu dibawa ke Jerman. Seusai digunakan dalam latihan, rudal tersebut hendak dikirim kembali ke Florida, AS, melalui Bandara Charles de Gaulle, Paris.
Nyatanya, perangkat persenjataan itu diangkut pesawat Air France ke ibu kota Kuba, Havana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.