KOMPAS - Sebuah aksi unjuk rasa berlangsung di depan kantor perdana menteri Israel di Jerusalem, Minggu 6 September, untuk menuntut dana yang lebih besar bagi sekolah-sekolah Kristen.
Sekitar 2.000 pengunjuk rasa mengatakan bahwa dana negara yang diterima sekolah swasta Kristen lebih rendah dari yang diberikan kepada sekolah swasta Yahudi.
Mereka mengatakan pengurangan dana itu dilakukan sebagai cara agar murid-murid sekolah swasta Kristen pindah ke sekolah negeri.
Sebanyak 47 sekolah Kristen menggelar aksi mogok sejak mulai tahun ajaran baru pada tanggal 1 September lalu.
Seorang pengunjuk rasa, Ibrahim Fakhouri dari Nazareth, mengatakan bahwa sekolah kristen tempat anaknya bersekolah, menghadapi diskriminasi.
"Sebagai warga negara, kami adalah warga yang patuh dan kami berhak untuk mendapat hak yang seimbang," jelasnya kepada kantor berita AP.
Selain para orang tua murid, unjuk rasa juga diramaikan oleh beberapa anggota parlemen dari etnis Arab.
Kementerian Pendidikan Israel sudah memberi pernyataan lewat koran Jerusalem Post yang menegaskan 'sekolah-sekolah kristen mendapat dana secara seimbang, sebagai sekolah tidak resmi yang diakui di Negara Israel."
Bagaimanapun kementrian pendidikan dilaporkan 'sedang berunding' dengan perwakilan-perwakilan lembaga pendidikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.