"Justin Bourque ditangkap oleh kepolisian Kanada (RCMP) di Moncton. Saat ini dia sudah berada di tahanan. Penduduk kota Moncton kini sudah bisa meninggalkan rumah," demikian pernyataan resmi RCMP lewat Twitter.
Salah seorang warga kota Moncton, Michelle Thibodeau (21) mengatakan Justin ditangkap polisi di depan kediaman perempuan itu. Michelle menambahkan dia mendengar tersangka mengatakan menyerah sebelum meletakkan senjatanya.
Sebelum Justin ditangkap, kota berpenduduk 60.400 orang yang biasanya tenang itu ditutup polisi. Setelah penduduk berada di dalam kediaman mereka, polisi kemudian menyisir jalanan yang kosong untuk mencari Justin.
Sejauh ini, motif Justin menembak mati tiga polisi itu belium diketahui. Namun, warga kota yang bertetangga dengan Justin mengatakan pria itu jarang bersosialisasidan gemar mengumpulkan senjata api.
Justin, di mata para tetangganya juga dikenal kerap berburu burung, kijang dan rusa. "Dia tak pernah melewatkan satupun musim berburu," kata Kerry Fitzpatrick yang tinggal tak jauh dari tempat tinggal Justin.
Justin, yang membawa senjata api laras panjang, terlihat tiga kali pada Kamis (5/6/2014), namun masih mampu menghindari kejaran polisi. Akibat pengejaran itu, kota Moncton yang berjarak 290 kilometer dari perbatasan AS harus ditutup.
Untuk mencari Justin, polisi menggunakan dukungan udara, tim taktis hingga pasukan polisi satwa. Bahkan ratusan polisi dari New Brunswick dan wilayah Kanada lainnya didatangkan sebagai pendukung.
Penembakan yang dilakukan Justin itu merupakan serangan paling mematikan terhadap anggota kepolisian Kanada sejak empat polisi dibunuh orang bersenjata di Provinsi Alberta, Kanada pada 2005.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.