WASHINGTON, KOMPAS.com — Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) tengah mempertimbangkan untuk memberikan amnesti kepada mantan analis intelijen, Edward Snowden. Demikian disampaikan seorang pejabat NSA, Senin (16/12/2013).
Pejabat yang bertanggung jawab melakukan kajian terhadap dampak kebocoran dokumen, Richard Ledgett, mengatakan bahwa Snowden bisa ditawari pengampunan.
Pembocoran dokumen oleh Snowden mengungkap skala aktivitas mata-mata yang dilakukan NSA. Namun, Direktur NSA Jenderal Keith Alexander menyanggah berita itu.
Ledgett mengatakan kepada saluran televisi Amerika, CBS, tentang kemungkinan pemberian amnesti itu. "Pandangan pribadi saya adalah, ya, pembicaraan soal ini bisa diangkat," kata Ledgett.
"Saya perlu jaminan bahwa data yang lain harus diamankan dan tingkatan jaminan itu sangat tinggi, dan bukan sekadar pernyataan," tambahnya.
Namun, Jenderal Alexander mengatakan, "Ini seperti analogi penyanderaan 50 orang, menembak 10 di antaranya, kemudian mengatakan, bila saya diberi amnesti, saya akan bebaskan 40 lainnya. Apa yang akan Anda lakukan?"
Amerika Serikat mendakwa Snowden melakukan pencurian properti pemerintah, komunikasi yang tidak mendapat otorisasi tentang pertahanan nasional, dan memberikan informasi tentang komunikasi rahasia intelijen. Hukuman maksimal untuk tiap-tiap dakwaan itu adalah 10 tahun penjara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.