PYONGYANG, KOMPAS.com — Asap tampak mengepul dari fasilitas nuklir Yongbyon, Korea Utara, mengindikasikan bahwa reaktor itu telah diaktifkan. Demikian kata sebuah institut AS.
Warna dan volume asap menunjukkan bahwa reaktor itu siap digunakan.
Pyongyang April lalu menyatakan akan mengaktifkan kembali reaktor di kompleks nuklir Yongbyon, meski hal itu berpotensi menimbulkan ketegangan regional.
Reaktor tersebut bisa memproduksi plutonium, yang dapat digunakan Korea Utara untuk memproduksi senjata nuklir.
Laporan yang diterbitkan di situs 38 North ini ditulis US-Korea Institute di Universitas Johns Hopkins.
Institut itu menggunakan foto satelit untuk memantau perkembangan di Korea Utara.
Reaktor menggunakan turbin asap untuk menghasilkan listrik, dan asap terdeteksi oleh foto satelit pada 31 Agustus.
Asap tersebut adalah petunjuk bahwa sistem listrik sudah bekerja. Demikian kata laporan itu.
"Reaktor tersebut tampak sudah atau tinggal selangkah lagi akan beroperasi penuh, dan begitu itu terjadi, reaktor itu akan mulai memproduksi plutonium," kata penulis laporan Jeffrey Lewis pada BBC.
"Mereka benar-benar menempatkan diri mereka di posisi untuk meningkatkan jumlah material yang mereka punya untuk senjata nuklir, yang saya pikir menguntungkan posisi mereka dalam negosiasi, dan membuat kami merasa cemas," tambahnya.
Korea Utara menutup reaktor Yongbyon pada Juli 2007 sebagai bagian dari kesepakatan perlucutan senjata untuk ditukar dengan bantuan pangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.