Alhasil, demo itu berujung anarkistis. Saat bentrok dengan polisi, tiga anak muda tewas terbunuh, sementara sekitar 50 warga lainnya terluka.
Api kerusuhan ternyata masih membara. Pada 10 Agustus 2013, terjadi aksi kekerasan terhadap
masjid Grandpass. Pelakunya adalah kelompok warga beragama Buddha. "Serangan juga terjadi ke beberapa masjid dan gereja," kata pihak kepolisian setempat.
Berangkat dari kenyataan itu, Uni Eropa mengeluarkan pernyataan keprihatinan. "Terhadap dua kejadian ini, kami menyatakan prihatin," begitu pernyataan UE.
Tak hanya itu, UE juga mendesak Presiden Sri Lanka Mahindra Rajapaksa untuk mengambil tindakan tegas terhadap aksi kekerasan itu. "Kami meminta Presiden Sri Lanka menghukum pelaku yang merusak persatuan Sri Lanka," demikian pernyataan Uni Eropa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.