Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Partai Ultra Kanan Menjungkirbalikkan Politik Nasional Eropa

Kompas.com - 13/06/2024, 13:13 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Sumber CNN

“Kelompok moderat bertahan. Namun benar bahwa kelompok ekstrem kiri dan kanan telah mendapatkan dukungan, dan hal ini menjadi alasan mengapa hasil ini membawa tanggung jawab besar bagi partai-partai berhaluan tengah,” katanya kepada para audiens di Brussels.

Von der Leyen tampaknya mengesampingkan kemungkinan partai itu bersatu dengan faksi-faksi ultra kanan. Dia mengatakan kepada para wartawan bahwa dia akan menghubungi Aliansi Progresif Sosialis dan Demokrat (S&D) dan Renew Europe yang berhaluan moderat dan liberal untuk membentuk “mayoritas luas bagi Eropa yang kuat”.

Von der Leyen, yang mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua sebagai presiden Komisi Eropa, menguraikan keinginannya untuk terus mendukung partai-partai yang “pro-Eropa, pro-Ukraina, pro- supremasi hukum.”

Politik Nasional di Sejumlah Negara Eropa Kacau

Dampak dari hasil pemilihan Parlemen Eropa itu sangat mengganggu politik di beberapa negara, karena hasil yang diperoleh partai-partai di luar partai arus utama mustahil untuk diabaikan oleh beberapa pemimpin negara-negara Eropa.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pada hari Minggu itu langsung mengumumkan pelaksanaan pemilu, sesuatu yang tentu mendadak dan mengejutkan, setelah partainya dikalahkan Partai National Rally (RN) yang berhaluan ultra kanan pimpinan Marine Le Pen.

“Saya telah memutuskan untuk memberikan kembali Anda kesempatan menentukan masa depan parlemen Anda melalui pemilu. Oleh karena itu, malam ini saya akan membubarkan Majelis Nasional,” kata Macron.

Pemilihan umum untuk memilih parlemen baru akan berlangsung pada 30 Juni dan 7 Juli.

Sementara itu, Perdana Menteri Belgia, Alexander De Croo, mengundurkan diri setelah partainya kalah telak dalam pemilihan parlemen nasional dan Eropa.

Politisi berusia 48 tahun itu berusaha menahan air mata saat mengumumkan keputusan itu pada Minggu malam di Brussels.

“Saya adalah tokoh utama kampanye ini. Ini bukan hasil yang saya harapkan, dan karena itu saya bertanggung jawab atas hasil ini. Hal ini tidak seharusnya terjadi,” kata De Croo kepada para wartawan.

Selamat untuk Meloni dan Tusk

Hanya sedikit pemimpin Uni Eropa yang senang dengan hasil pemilihan pada malam itu. Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, melihat partainya meraih kemajuan, dan menjadikannya sebagai pemain kunci dalam politik Eropa.

Partainya di dalam negeri, Brothers of Italy, merupakan partai berhaluan paling kanan yang terpilih menjadi anggota pemerintahan di Italia sejak Benito Mussolini, pemimpin fasis di masa perang Dunia Kedua.

Namun Meloni terbukti telah menjadi sosok yang pragmatis di Eropa, dengan menjadi sekutu von der Leyen, dan pendukung setia Ukraina, sekaligus mendorong blok itu untuk mengambil sikap yang lebih tegas terkait isu migrasi.

Upaya-upaya tersebut dapat dipercepat setelah Brothers of Italy memenangkan suara di negara tersebut.

Sementara itu, upaya Perdana Menteri Donald Tusk untuk menjadikan Polandia sebagai kekuatan di Brussel mendapatkan dorongan setelah partainya menahan kelompok oposisi populis, Law and Justice (PiS), untuk mengamankan kemenangan mutlak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com