Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Cara Rusia Pakai Jalur Rahasia untuk Dapatkan Barang Impor

Kompas.com - 12/06/2024, 15:44 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

 

Barang-barang yang diimpor melalui jalur rahasia itu juga mencakup barang yang sangat diawasi seperti microchip karena ditakutkan akan digunakan dalam upaya perang Rusia – yang di antaranya merupakan produksi perusahaan AS seperti Xilinx dan Texas Instruments, atau prosesor dari Intel. Data menunjukkan bahwa teknologi seperti itu seringkali dibeli oleh perusahaan di Hong Kong atau China, lalu diekspor ke Rusia.

“Invasi Rusia ke Ukraina mengungkap krisis tata kelola di Uni Eropa. Uni Eropa telah menjadi pendukung perang,” kata Robin Brooks, peneliti senior di Brookings Institution dalam sebuah webinar terkait penghindaran sanksi oleh Rusia.

Brooks, yang telah melakukan pelacakan terhadap efektivitas pengendalian ekspor, menunjukkan contoh-contoh seperti ekspor mobil Jerman ke Kirgistan yang mengalami peningkatan sebesar 5.100 persen sejak dimulainya perang.

“Ini bukan karena orang-orang di Bishkek memutuskan bahwa mereka mencintai Mercedes. Mobil-mobil ini akan dikirim ke Rusia. Barang-barang ini sebagian besar bahkan tidak sampai di Kirgistan. Kirgistan hanya tercantum dalam faktur,” kata Brooks.

Data ekspor menunjukkan bahwa tren itu terjadi di “setiap negara Eropa,” kata Brooks.

“Ini kira-kira mengimbangi sekitar setengah dari penurunan ekspor langsung ke Rusia.”

Secara bersamaan, militer Rusia telah mengeksploitasi celah-celah itu untuk memperoleh teknologi militer penting dari Barat, menurut hasil dari beberapa penelitian. Berdasarkan sebuah laporan dari Royal United Services Institute, lebih dari 450 komponen buatan luar negeri telah ditemukan dalam senjata-senjata Rusia yang ditemukan di Ukraina.

Baru-baru ini, AS dan Uni Eropa mulai meningkatkan upaya mereka untuk menghadapi perusahaan-perusahaan serta bank-bank di negara-negara menengah yang masih melakukan aktivitas perdagangan dengan Rusia guna menutup celah-celah sanksi tersebut.

Dalam pidatonya kepada para pemimpin bisnis Jerman di Berlin, Wakil Menteri Keuangan AS, Wally Adeyemo, mendesak perusahaan-perusahaan tersebut untuk menghentikan aktivitas impor komponen-komponen penting Rusia yang berasal dari atau melalui China.

“AS semakin menekan bank-bank untuk mengatasi masalah ekspor ulang barang-barang dengan penggunaan dari atau melalui China. Tanpa itu, barang-barang medan perang akan terus mengalir ke Rusia,” kata Maria Shagina, peneliti senior di International Institute for Strategic Studies.

Namun, upaya tersebut akan lebih sulit daripada kelihatannya karena hingga kini masih ada beberapa negara penting yang berperan dalam penghindaran sanksi oleh Rusia memilih untuk menolak tekanan Barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com