Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Kompas.com - 29/05/2024, 12:41 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Sumber BBC

Posisi Negara-Negara Arab

AS juga memberikan tekanan pada negara-negara Arab untuk menyetujui pembentukan pasukan internasional yang dapat menciptakan keamanan di Gaza dalam jangka pendek. AS tidak akan menempatkan pasukannya sendiri di lapangan tetapi menginginkan negara-negara termasuk Mesir, Yordania, Maroko, Bahrain, dan UEA untuk melakukan hal itu.

Namun para diplomat mengatakan, negara-negara itu telah menegaskan bahwa mereka akan mengambil bagian hanya jika Barat mengakui negara Palestina, dan mereka datang atas undangan pemimpin Palestina.

"The day after" tidak bisa dipisahkan dari proses politik, hal itu harus menjadi bagian dari paket yang komprehensif,” kata seorang diplomat Arab. “Tidak seorang pun akan mengambil tindakan kecuali ada proses politik.”

Beberapa negara Arab merasa bahwa AS terlalu fokus dalam upaya mencapai kesepakatan untuk menormalisasi hubungan diplomatik antara Israel dan Arab Saudi. Mereka mengakui bahwa hal itu mungkin menjadi kunci untuk mendapatkan persetujuan Israel terhadap penyelesaian politik yang lebih luas, tetapi mereka curiga hal itu dianggap berlebihan sebagai "solusi ajaib" (silver bullet) oleh beberapa pejabat AS.

Mereka juga berpendapat, AS perlu berpikir lebih keras mengenai “the day after” bagi Israel, dan berinteraksi lebih dekat dengan suara-suara moderat yang dapat memenangkan dukungan rakyat untuk Gaza yang dikuasai Palestina.

Ada juga diskusi mengenai peran apa yang bisa dimainkan Turki, dengan menggunakan pengaruhnya atas Hamas untuk menyetujui semacam kesepakatan pascaperang.

Pada akhirnya, tulis Landale, hambatan utama terhadap perjanjian apapun adalah Benjamin Netanyahu. Dia menolak untuk membahas hal itu selain dengan tegas menentang peran apapun yang dilakukan Otoritas Palestina. Dia takut akan mengecewakan anggota pemerintahannya yang berhaluan kanan yang mendukung pendudukan Israel dalam jangka panjang. Namun tekanan terhadap Netanyahu semakin meningkat, dan suatu hari dia mungkin harus memilih.

“Risikonya adalah tidak ada ""day after" kata seorang diplomat Barat. “Israel bisa menguasai Rafah, Hamas akan tetap berada di sana, mungkin ada Rafah yang lain. Operasi militer bisa berlangsung berbulan-bulan.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com