Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Hubungan Ukraina dengan NATO

Kompas.com - 26/02/2022, 13:04 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

Ini menandai awal dari era politik baru di Ukraina setelah 10 tahun di bawah kepemimpinan Leonid Kuchma, yang bimbang antara Eropa atau Rusia.

Yuschenko dengan cepat mengulangi keinginan Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa, meskipun ada keberatan dari blok tersebut bersama dengan NATO.

Pada 2008 dalam KTT di Bukares, para pemimpin NATO setuju bahwa Ukraina mungkin bisa masuk aliansi itu dan memicu kemarahan Moskwa.

Rusia dan Ukraina terlibat dalam beberapa perselisihan, terutama tentang gas pada 2006 dan 2009 yang mengganggu pasokan energi Eropa.

4. Pemberontakan pro-Eropa

Yanukovych terpilih sebagai presiden tahun 2010, dan pada November 2013 ia menangguhkan pembicaraan tentang pakta perdagangan dengan Uni Eropa demi hubungan yang lebih erat dengan Rusia.

Hal tersebut memicu protes besar-besaran selama berminggu-minggu oleh kelompok-kelompok oposisi pro-Eropa yang menuntut presiden pro-Rusia itu mundur.

Pemberontakan yang berpusat di Lapangan Kemerdekaan Kiev kemudian memuncak pada Februari 2014 ketika polisi menembaki pengunjuk rasa.

Sekitar 100 demonstran dan 20 polisi tewas selama pemberontakan tiga bula tersebutn.

Yanukovych lalu melarikan diri ke Rusia dan dimakzulkan.

Baca juga: Kenapa Rusia Tidak Masuk NATO? Ini 5 Alasannya

5. Aneksasi dan perang

Rusia merespons dengan mengirimkan pasukan khusus untuk menguasai situs-situs strategis di semenanjung Crimea Ukraina.

Pada Maret 2014 Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani perjanjian yang mencaplok Crimea ke Rusia.

Aneksasi tersebut memicu krisis diplomatik terburuk antara Barat dan Rusia sejak jatuhnya Uni Soviet.

Kemudian, pada April 2014 pemberontakan pro-Rusia pecah di kawasan timur industri Ukraina.

Separatis pro-Rusia di Donetsk dan Luhansk selanjutnya menyatakan wilayah mereka merdeka.

Ukraina dan para sekutu Baratnya menuduh Rusia menghasut pemberontakan dan menyuplai senjata dan pasukan untuk mendukung dua republik yang memproklamirkan diri itu.

Bentrokan tersebut menjadi konflik besar-besaran pada Mei 2014, dan konflik tersebut menewaskan lebih dari 14.000 orang.

Setelah mengumpulkan puluhan ribu tentara di perbatasan Ukraina, Putin pada 21 Februari 2022 mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk. Putin juga memerintahkan invasi Rusia ke Ukraina.

Hubungan Ukraina dengan NATO saat ini masih belum menemui kejelasan. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky belum mendapat kepastian apakah negaranya bisa masuk NATO atau tidak.

Baca juga: Kenapa Rusia dan Ukraina Perang, Termasuk Berebut Crimea?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com